Jakarta (ANTARA) - Co Founder Jarvis Aset Management Kartika Sutandi menilai tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz yang didapatkan Telkomsel menjadi modal anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menggarap bisnis dan mengembangkan ekosistem digital.
Menurut Kartika, tambahan frekuensi tersebut membuat Telkomsel semakin dekat untuk dapat menyediakan layanan 5G di Indonesia dan akan sangat berarti bagi bisnisnnya ke depan.
"Sangat bagus Telkomsel mendapat tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz. Untuk dapat menghadirkan layanan 5G tidak bisa dengan frekuensi yang kecil dan terpisah-pisah. Tambahan frekuensi itu modal utama operator telekomunikasi. Jadi tambahan ini diharapkan menjadikan Telkomsel operator pertama yang dapat menyediakan layanan 5G di Indonesia," ujar Kartika melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Spektrum frekuensi 5G paling ideal menurut XL
Jika Telkomsel dapat segera menggelar dan menyediakan layanan 5G di Indonesia, diperkirakan juga akan memberikan sentimen positif terhadap saham Telkom. Telkomsel menjadi first mover dan inovator dalam pengembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia.
Dengan adanya layanan 5G, Kartika memprediksi hal itu akan mampu meningkatkan pertumbuhan layanan data Telkomsel sehingga menambah pendapatan data perusahaan.
Kenaikan tersebut, katanya akan meningkatkan sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan saham Telkom. Telkomsel kini tengah getol investasi di perusahaan digital dan mengembangkan ekosistem digital yang akan menjadikan potensi pendapatannya.
Baca juga: Indonesia akan butuh semua lapisan spektrum frekuensi untuk 5G
Kartika mengakui saat ini jumlah handset 5G masih terbatas dan harganya premium. Telkomsel sebagai market leader telekomunikasi di Indonesia, akan menjadi penggerak vendor untuk memproduksi masal handset 5G, sehingga kelak semakin terjangkau.
"Ini sama seperti handset 2.300 MHz dahulu. Ketika Telkomsel belum memiliki frekuensi tersebut, produsen HP 4G di band tersebut masih minim. Namun ketika Telkomsel mendapatkan frekuensi 2.300 MHz, vendor handset berlomba-lomba memproduksi handset 4G di 2.300 MHz," ujar Kartika.
Baca juga: Kominfo umumkan evaluasi Seleksi Pengguna Pita Frekuensi 2,3GHz
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021