Rembang (ANTARA News) - Sebagian besar warga di tujuh kecamatan, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tidak mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2010, padahal pemerintah kabupaten setempat sudah mengimbaunya.

"Kami sudah sampaikan imbauan pada masyarakat di kabupaten ini, baik melalui surat edaran di tiap kecamatan maupun radio, untuk mengibarkan bendera Merah Putih mulai tanggal 15 sampai 18 Agustus 2010," kata Humas Pemkab Rembang, Suyono, Selasa.

Dia menjelaskan surat edaran telah disampaikan pada pekan pertama Agustus 2010. Edaran tersebut, kata dia, juga diberikan sampai ke tingkat desa.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Rembang, Suharso, mengatakan seharusnya masyarakat bisa lebih antusias merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-65 Republik Indonesia yang jatuh hari ini.

Menurut dia, kalaupun seandainya masyarakat tidak pernah menerima imbauan, bukan berarti hal tersebut bisa dijadikan alasan untuk tidak mengibarkan bendera kebangsaan.

"Sebagai warga negara Republik Indonesia, baik diminta atau tidak, seharusnya masyarakat dengan rela hati mengibarkan bendera, setidaknya untuk hari ini," katanya menegaskan.

Dia menyebutkan banyaknya warga yang tidak memasang bendera merah putih di kabupaten ini menunjukkan rendahnya gairah kebangsaan. Teladan kepahlawanan dan nilai-nilai perjuangan, kata dia, belum sepenuhnya bisa dianut oleh sebagian besar masyarakat.

Berdasarkan pantauan di tujuh dari empat belas kecamatan di kabupaten ini hingga pukul 09.00 WIB, hampir semua warga di daerah itu belum memasang bendera. Kalaupun ada yang sudah memasang, hanya kurang dari sepuluh warga saja, terutama mereka yang rumahnya berada di pinggir jalan.

Tujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sumber, Kaliori, Sulang, Bulu, Sale, Gunem, dan Sarang. Ketujuhnya merupakan kecamatan dengan penduduk cukup besar.

Ironisnya, pemerintah kabupaten melalui bagian humas sudah mengimbau warga agar mengibarkan bendera Merah Putih pada tanggal 15-18 Agustus 2010.
(ANT168/D007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010