moderasi beragama menjadi menjadi semakin penting untuk terus dimajukan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengapresiasi peran besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi bangsa, terutama di bidang pemikiran Islam di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wapres dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan secara virtual pada acara Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ADIA/IAIN/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-64, yang disaksikan melalui tayangan Youtube UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Jakarta, Kamis.
"Dalam forum yang penting ini, saya ingin memberikan apresiasi tinggi atas peran besar yang telah ditorehkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi bangsa Indonesia, terutama perannya dalam bidang pemikiran Islam di Indonesia," ujar Wapres.
Wapres mengatakan harus diakui, hingga saat ini banyak sekali tokoh-tokoh besar yang lahir dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Harun Nasution, Nurcholish Madjid, Quraish Syihab, dan banyak lagi tokoh lainnya.
Menurut Wapres, tokoh-tokoh tersebut telah memperkenalkan, menggelorakan, dan merawat tradisi serta mengembangkan keilmuan dan pemikiran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, tidak saja di Tanah Air tapi juga di berbagai negara.
"Sehingga UIN Jakarta tercatat sebagai salah satu kiblat pengembangan pemikiran keislaman," ujarnya.
Secara khusus, Wapres juga memberikan apresiasi atas peran UIN Jakarta dalam membumikan kajian-kajian teori dan praktik ekonomi Islam yang berlandaskan nilai-nilai ketuhanan dan keadilan melalui kehadiran fakultas-fakultas yang concern dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam keuangan Syariah, sehingga mampu memperkuat kelembagaan pengembangan ekonomi Islam di masa depan.
Menurut Wapres, transformasi untuk menjadi kampus yang memiliki fleksibilitas di berbagai aspek akademik dan non-akademik juga mutlak dihadirkan.
Fleksibilitas ini tidak dapat dilepaskan dari semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam mewujudkan tanggung jawab tridharma perguruan tinggi.
"UIN Jakarta harus terus mengokohkan pemenuhan tanggung jawabnya dalam menyiapkan generasi bangsa yang lebih berkualitas melalui proses pengajaran dan pendidikannya, dengan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan meningkatkan intensitas sekaligus kualitas keterlibatan kampus dalam pengabdian sosial yang mampu merespon permasalahan masyarakat di lapangan," jelas Wapres.
Baca juga: Wapres: Pendidikan online tidak optimal
Baca juga: Wapres minta NTB kembangkan perguruan tinggi sesuai potensi lokal
Wapres juga menyampaikan sebagaimana perguruan tinggi negeri lainnya, UIN Jakarta juga sudah saatnya untuk mulai bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki status otonomi yang lebih luas.
Harapannya, agar UIN Jakarta lebih cepat berkembang dan mampu berinovasi, mandiri, luwes dan terbuka dalam penyiapan generasi bangsa yang unggul, termasuk untuk pengembangan keilmuan dan diskursus keislaman, serta dalam mengembangkan fungsi pengabdian sosialnya.
Wapres pada kesempatan itu juga berharap UIN Jakarta terus bersinergi bersama pPemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam memberikan kontribusi untuk mengawal moderasi beragama di Indonesia, terutama dengan kehadiran Pusat Kajian Moderasi Beragama.
Menurut Wapres, lembaga itu perlu terus dimaksimalkan peranannya karena saat ini dunia tengah menghadapi dua kutub ekstrem pemikiran, yaitu konservatisme dan sekularisme dalam memahami ajaran agama.
"Oleh karena itu, upaya mengawal moderasi beragama menjadi menjadi semakin penting untuk terus dimajukan, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan umat serta bangsa," jelasnya.
Wapres meyakini dengan modal sejarah kebesaran dan pengalaman UIN Jakarta, SDM yang kompeten mengenai Islam, tradisi keilmuan yang mengakar pada tradisi keilmuan klasik yang terjaga, serta senantiasa memadukan keislaman dan keindonesiaan, UIN Jakarta akan mampu berkontribusi besar dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.
Lebih jauh Wapres menuturkan sesuai tema yang diusung pada Dies Natalis tahun ini yaitu “Kampus Hijau”, dirinya mendukung peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dengan menetapkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus yang menerapkan keberlanjutan dan peduli terhadap lingkungan.
Wapres menyampaikan sebagaimana diketahui bersama Indonesia telah menyepakati Paris Agreement mengenai perubahan iklim yang intinya adalah mengurangi emisi gas karbon dalam upaya membatasi kenaikan suhu global yang saat ini telah mencapai 2 derajat celcius.
Wapres menekankan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan tingkat emisi karbon sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional sampai dengan tahun 2030.
UIN Jakarta dan dunia pendidikan tinggi pada umumnya, kata Wapres, harus berkomitmen dan turut berkontribusi dalam upaya mencapai target nasional tersebut.
Dalam orasi ilmiahnya, Wapres juga menyampaikan bahwa sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini sedang mengalami disrupsi yang diakibatkan pandemi COVID-19, dirinya berharap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat ikut berperan aktif bersama pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 dan mempercepat pemulihan perekonomian nasional.
Selain itu, Wapres mengharapkan UIN Jakarta dan kampus-kampus lain di Indonesia untuk turut berperan aktif dalam melakukan pembinaan pelaku UMKM yang merupakan mayoritas pelaku usaha di tanah air, yang saat ini memerlukan bantuan agar dapat bertahan dan bangkit kembali pasca masa pandemi COVID-19.
"Sebagai penutup, sekali lagi saya mengucapkan selamat Dies Natalis ke-64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga UIN Jakarta semakin maju, kompetitif dan produktif, serta semakin kokoh meneguhkan komitmen keislaman dan kebangsaan," kata Wapres.
Baca juga: UIN Jakarta ajak perguruan tinggi lain raih Akreditasi A
Baca juga: Wapres: Indonesia seharusnya mampu jadi pusat ekonomi syariah dunia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021