Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 1,8 km pada Kamis.
Menurut keterangan tertulis Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Merapi meluncurkan awan panas guguran pada pukul 08.30 WIB.
Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 41 mm dan terjadi selama 170 detik.
"Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya," kata Hanik.
Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 1 Km
Baca juga: Gunung Merapi dua kali meluncurkan guguran lava ke arah tenggara
Selama periode pengamatan pada Kamis pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo tiga sampai 33 mm selama 11.6-127 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo tiga sampai empat mm selama 15.8-21 detik, dan lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo dua sampai 28 mm selama enam sampai 13 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Luncuran awan panas erupsi Sinabung teramati dengan jarak 1.500 meter
Baca juga: Gunung Merapi 10 kali meluncurkan guguran lava pijar
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021