Mumbai Model cukup baik
Jakarta (ANTARA) - Konsul Jendral RI untuk Mumbai/India Agus Prihatin Saptono menilai kontrol pemakaian masker di Kota Mumbai, negara bagian Maharastra, India telah baik diterapkan sehingga dapat dijadikan pembelajaran bagi Indonesia.
Mengambil pembelajaran dari Mumbai Model yang diterapkan otoritas setempat, Agus memaparkan warga di India yang sengaja melepas maskernya di luar ruangan akan mendapat sanksi berupa denda.
"Saya bilang Mumbai Model cukup baik, sehingga orang pakai masker, kalau copot itu akan didenda," ujar Agus dalam dalam dialog daring Waspada COVID-19 di Indonesia - Bercermin dari India, Rusia dan Singapura yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Agus pun mengatakan selama pelaksanaan lockdown atau penguncian wilayah di negara bagian Maharastra, kondisinya betul-betul sepi. Warga mematuhi aturan pemerintah, dan hanya kendaraan yang sifatnya untuk keperluan esensial saja serta mobil yang pakai stiker yang dapat bepergian.
Namun Agus mengatakan pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut juga diberlakukan di negara bagian lain di India.
Baca juga: Tekan tsunami COVID-19, India terapkan "Mumbai Model"
Baca juga: Konsul RI di India sebut positif COVID-19 setara dengan kasus sembuh
Selain itu Agus menjelaskan India tengah memproduksi dua vaksin yakni Covishield dari Serum Institute of India (SII) dan Covaxin dari Bharat Biotech.
India sejak Januari sampai Mei 2021 ini telah memvaksinasi 184,6 juta penduduknya. Kurang lebih ada sekitar 15,1 persen yang sudah mendapatkan vaksin.
Adapun saat ini pemerintah pusat menggenjot produksi vaksin untuk melakukan vaksinasi massal kepada penduduknya.
"Kemampuan produksi vaksin SII untuk Covidshiled yang dulunya 70 juta per tiga bulan, ditingkatkan menjadi 120 juta per tiga bulan. Mereka terus produksi massal agar maksimal, program vaksin dilaksanakan serentak dan diatur pemerintah pusat," ujar dia.
Agus berpesan kepada warga negara Indonesia di India agar tetap menjaga protokol kesehatan serta yang terpenting mematuhi peraturan dari negara bagian masing-masing.
"Tentunya harapan kita, ini akan segera berakhir. Jadi kita harus tetap melakukan tegakkan protokol kesehatan dengan benar dan disiplin," kata Agus mengakhiri.
Baca juga: India laporkan penurunan kasus COVID, WHO kritisi kurangnya pengujian
Baca juga: Kematian harian COVID-19 di India mendekati 4.000 jiwa
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021