Jakarta (ANTARA) - Borneo FC bakal menggelar laga uji coba melawan Putra Safin Grup (PSG) Pati di lapangan Yogyakarta International Stadium pada 30 Mei mendatang, sebagai persiapan mengarungi kompetisi Liga 1 2021.
"Kami sudah berkoordinasi dengan manajemen PSG beberapa waktu lalu. Akhirnya kami sepakat melakukan latihan bersama pada 30 Mei di Yogyakarta," kata Manajer Tim Borneo FC Farid Abubakar, dikutip dari laman resmi klub, Rabu.
PSG Pati diketahui akan berkompetisi di Liga 2 dan menjadi salah satu tim yang berambisi lolos ke Liga 1 musim depan.
Tim berjuluk Laskar Kembang Joyo itu merupakan salah satu tim Liga 2 yang terbilang "mewah" selain Persis Solo dan Rans Cilegon United.
Baca juga: Borneo FC terapkan wajib lapor pantau kondisi pemain selama libur
"Saya pikir ini uji coba yang bagus, karena PSG juga sudah melakukan persiapan panjang untuk Liga 2," ujar Farid.
Walau akan bermain di kasta kedua sepak bola nasional, PSG Pati bukanlah tim sembarangan, sebab tim yang diarsiteki Ibnu Grahan tersebut terbukti mampu mengalahkan Persipura Jayapura 1-0 pada uji coba beberapa waktu lalu.
Artinya, PSG Pati jelas akan menjadi lawan seimbang bagi Borneo FC yang tengah menyusun kekuatan di kompetisi mendatang.
Bahkan, manajemen Pesut Etam pun memastikan PSG Pati bukan satu-satunya lawan uji coba selama pemusatan latihan di Yogyakarta.
Baca juga: Borneo FC jadwalkan pemusatan latihan di Yogyakarta
"Kami masih menjajaki beberapa kemungkinan uji coba selama di Yogyakarta. Bisa saja tim Liga 1, Liga 2 atau tim Liga Nusantara. Yang jelas, kami akan melawan PSG Pati dulu untuk uji coba perdana ini," ujarnya.
Farid mengakui bahwa pertimbangan menggelar TC (pemusatan latihan) di luar Samarinda, yakni Yogyakarta, sebagai persiapan menuju kompetisi Liga 1, salah satunya adalah kesempatan melakukan uji coba dengan tim selevel.
Sebab, jika pemusatan latihan hanya dilakukan di Samarinda maka akan ada salah satu kesulitan dialami pelatih, yakni melihat sampai sejauh mana progres hasil latihan pemain karena minimnya lawan uji coba di Benua Etam.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021