Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Pemkab Buleleng menargetkan distribusi 17.000 dosis vaksin Astrazeneca yang masih dimiliki untuk vaksinasi di sejumlah kecamatan di Bali Utara bisa tuntas dalam pekan ini atau maksimal pada Sabtu (22/5).
"Sebanyak 17.000 dosis vaksin Astrazeneca yang masih dimiliki Buleleng akan dibagi kepada tiga kluster sasaran yaitu kluster pariwisata yang masih ada sisa, kluster kasus, dan juga kluster wilayah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng selaku Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, di Singaraja, Buleleng, Bali, Rabu.
Setelah melaksanakan rapat koordinasi, ia mengatakan sesuai arahan Bupati, agar wilayah yang agak padat penduduknya seperti Kecamatan Seririt dapat diberikan porsi lebih besar, karena itu dari 17.000, sebanyak 7.000 dosis ke Seririt dengan desa/kelurahan yang sudah ditentukan.
Baca juga: Ratusan pelaku pariwisata gunakan Vaksin Sinovac di Badung-Bali
Baca juga: Kakesdam: Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 tak ditarik tapi ditunda
Menurut Suyasa, kluster kasus mendapat alokasi sebanyak 7.000 dosis yang telah dibagi kepada kelurahan dan desa yang masih memiliki kasus aktif, kemudian untuk kluster pariwisata mendapatkan alokasi sebanyak 3.000 dosis yang akan menyasar pelaku pariwisata di beberapa kawasan pariwisata di Buleleng.
Proses vaksinasi tersebut akan dimulai Kamis (20/5) dan direncanakan selama maksimal tiga hari hingga Sabtu (22/5). "Juru vaksin yang dikerahkan nantinya berjumlah 30 tim yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan dengan masing-masing titik yang sudah disiapkan juga," kata Suyasa.
Suyasa mengharapkan vaksinasi 17.000 dosis itu akan berjalan dengan lancar. Jika ada kendala di lapangan, akan dilakukan penurunan target usia dari yang sebelumnya ditetapkan.
"Prioritasnya kepada lansia yang berusia 40 tahun ke atas, jika masih ada sisa lagi seperti di Kecamatan Buleleng, maka kita akan turunkan kepada 30 tahun ke atas. Jika masih ada sisa akan diberikan kepada 18 tahun ke atas, dan jika masih ada sisa lagi kita akan pindah lokasi," katanya.*
Baca juga: Dinkes: Vaksin AstraZeneca untuk Bali tak masuk yang disetop Kemenkes
Baca juga: Gubernur Bali minta percepatan vaksinasi COVID-19 berbasis banjar
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021