Jakarta (ANTARA News) - Salah satu butir penting dari isi Pidato Kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di depan Sidang Paripurna DPR dan DPD, Senin, mengajak seluruh rakyat menuntaskan `PR` reformasi gelombang kedua.
Presiden lalu menunjuk beberapa pekerjaan rumah (PR) yang tidak ringan itu, di antaranya reformasi birokrasi, pemberdayaan kepastian hukum dan iklim investasi kondusif, mengawal pesatnya proses demokrasi dan desentralisasi dan memberantas mafia hukum yang menggerogoti keadilan serta menyengsarakan rakyat.
"Selain itu, memberantas korupsi yang masih menggelayut jajaran pemerintahan hingga dunia usaha. Inilah `PR reformasi gelombang kedua. Tidak ringan memang, tetapi Insya Allah bisa dihadapi dengan bersama-sama. Makanya, mari tuntaskan bersama `PR itu," tegasnya.
Untuk itu, Presiden Yudhoyono menjelaskan tentang tiga pilar pembangunan nasional ke depan, sebagai acuan bagi upaya menuntaskan berbagai tugas bersama itu.
"Yakni pilar pertama menyangkut kesejahteraan, pilar kedua demokrasi, dan pilar ketiga adalah keadilan," ujarnya lagi.
Berbarengan dengan itu, dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan, demikian Presiden Yudhoyono, Pemerintah memprioritaskan upaya penurunan angka kemiskinan menjadi hanya delapan hingga 10 persen, juga penciptaan 10,7 juta lapangan kerja baru.
"Ini dapat dilakukan bila ada peningkatan investasi yang otomatis berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2014 nanti kita canangkan pada angka tujuh hingga 7,7 persen," kata Presiden Yudhoyono.
Terkait dengan itu pula, lanjutnya, sejumlah program pro rakyat akan terus digulirkan dengan jumlah serta penyebaran makin besar, terutama skim PNPM maupun KUR.
"Khusus untuk KUR, kami menyediakan anggaran berkelanjutan sebesar Rp100 triliun atau Rp20 triliun per tahun," ungkap Presiden Yudhoyono yang kemudian mendapat aplaus anggota DPR RI dan DPD RI.
Pidato Kenegaraan itu sendiri berakhir tepat pukul 11.01 WIB yang kemudian diakhiri dengan mengkumandangkan lagu `Satu Nusa Satu Bangsa` dan ditutup doa bersama.
(M036/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010