Kabul (ANTARA News/AFP) - NATO, Minggu, mengakui bahwa lima orang warga sipil Afghanistan tewas dalam salah satu serangan udaranya, yang dilakukan untuk membantu menangkis serangan Taliban di bagian selatan negeri itu.

Insiden itu terjadi Kamis, di distrik Lashkar Garm, Provinsi Helmand saat anggota pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO terlibat baku tembak dengan para gerilyawan dan menyeru bantuan pesawat udara "untuk memberikan dukungan," kata ISAF dalam pernyataannya.

"Pada hari itu, empat warga sipil yang terluka dan tiga warga sipil Afghanistan yang tewas dibawa ke pos penjagaan terdekat, yang mana dua yang luka-luka tewas. Sedangkan dua orang luka-luka yang lain dievakuasi ke fasilitas kesehatan ISAF."

Dalam penyelidikan yang tengah berlangsung, "ada bukti bahwa warga sipil itu berada di kawasan yang menjadi sasaran operasi pasukan koalisi".

"Kami menyesalkan korban yang meninggal. Tujuan utama kami adalah untuk melindungi rakyat Afghanistan dan dalam hal ini kami boleh jadi gagal," kata pernyataan itu.

Kepala pimpinan pasukan internasional AS di Afghanistan tahun lalu, Jenderal Stanley McChrystal, memberlakukan pembatasan penggunaan serangan udara, yang mengakibatkan turunnya jumlah pembunuhan tidak sengaja dalam paruh tahun pertama, menurut laporan PBB baru-baru ini.

Pimpinan baru pasukan internasional, Jenderal David Petraeus, juga mengeluarkan perintah di awal bulan ini untuk menghindari korban dari warga sipil.

Namun, sebuah laporan PBB yang dikeluarkan pada 10 Agustus lalu mengatakan bahwa jumlah korban sipil di perang telah meningkat sepertiga dalam enam bulan pertama tahun ini, mencapai 1.271, yang mana para gerilyawan menewaskan tujuh kali lebih banyak warga sipil daripada pasukan pimpinan NATO. (G003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010