``Aliran listrik tidak hanya padam di Desa Kundur, tapi juga padam di desa-desa lain di kecamatan itu hingga Desa Sawang Selatan,`` kata tokoh masyarakat Desa Kundur Raja Zuriantias melalui sambungan telepon Minggu malam.
`Kami sangat menyayangkan pemadaman mendadak itu karena mengganggu kekhusyukan warga yang sedang menunaikan ibadah shalat tarawih berjamaah,`` kata dia.
Mantan anggota DPRD Karimun itu mengatakan hingga pukul 22.00 WIB listrik di desanya belum menyala sehingga suasana pemukiman penduduk di desa-desa itu gelap gulita.
``Kami terpaksa menggunakan pelita,`` katanya.
Ia juga mengatakan, aliran listrik di desa-desa Kecamatan Kundur juga padam pada Minggu pukul 04.00 WIB saat warga sedang sahur dan menunaikan shalat subuh. Listrik baru menyala pukul 07.00 WIB.
``Kami belum tahu bagaimana kondisi di Tanjung Batu, apakah ikut padam atau tidak,`` ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemadaman mendadak oleh PLN sangat disesalkan warga karena sebelumnya menyatakan tidak akan ada pemadaman selama Ramadhan.
``Harusnya ada pemberitahuan dari PLN, karena pemadaman tidak hanya sekali agar warga menyiapkan lampu pelita atau lampu baterai isi ulang,`` ucapnya.
Selain mengganggu kegiatan ibadah warga, pemadaman mendadak juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama persiapan warga untuk sahur.
``Ibu-ibu mengeluhkan kegelapan saat memasak,`` katanya. (ANT028/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010