"Malaysia kembali menginjak-injak martabat bangsa Indonesia dan tidak boleh dibiarkan," kata Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI), Syeh Maulana, Minggu malam.
"Hanya satu kata dari pemuda Indonesia 'Perang' itulah satu-satunya jalan untuk menghentikan kebrutalan Negara Malaysia," tegas Syeh Maulana kepada ANTARA, usai melaksanakan sholat tarawih
Menurut Syeh Maulana, Malaysia tidak menghargai Indonesia sebagai Negara tetangga dan Negara sahabat sesama ASEAN. Apalagi bangsa Indonesia dua hari lagi akan memperingati HUT RI Ke 65, tepatnya Selasa 17 Agustus 2010. Justru mereka kembali memperlihatkan kebrutalannya
"Maka dari itu hanya melalui perang martabat bangsa Indonesia tidak di injak-injak oleh negara lain, terutama Malaysia," tegas Syeh Maulana mantan Ketua Majlis Pemuda Pancasila MPC-PP Kutai Timur.
Jika terjadi perang Indonesia-Malaysia, pemuda Kalimantan Timur khususnya Kutai Timur siap tampil di garda terdepan untuk menyerang, kata Syeh Maulana didampingi Sekretaris Ikatan Pemuda Demokrat Indonesia (IMD) Kutai Timur H. Agus Aras.
Sebagai ketua umum AMDI Kutai Timur saya menghimbau pemerintah Republik Indonesia khususnya presiden SBY dan Panglima TNI dan Menkopolkam serta Menteri Luar Negeri RI supaya tegas terhadap Malaysia.
"Jangan lembek terus sehingga Negara lain semena-mena masuk mengganggu kedaulatan Negara dan rakyat Indonesia," katanya.
Tentara Malaysia itu biar mereka yang salah tetap saja menyalahkan petugas Indonesia, buktinya pegawai KKP Indonesia yang melakukan patroli di wilayah sendiri mereka ditangkap dan diseret ke Johor itu karena kita lemah.
"Indonesia harus mempunyai pendirian tegas terhadap negara lain termasuk Malaysia. Kibarkan merah putih dan serang Malaysia," katanya.(ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Kalau ada pemudah yang mau perang dengan Malaysia...karena mereka sedang perut lapar dari pada mati kelaparan di Indonesia, ya lebih perang dengan Malaysia agar lekas mampus daripada terus menderita dan
Kapan dewasa nya kita...? Dan sampai kapanpun kita akan jadi mainan para provokator...yang hanya unmemntingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya yang sangat busuk.