Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 London di bursa saham Inggris tergelincir padaRabu, terseret oleh saham-saham perusahaan raksasa komoditas, sementara lonjakan inflasi yang lebih besar dari perkiraan memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih awal dari yang diharapkan.
Indeks saham unggulan turun 1,1 persen, dengan perusahaan pertambangan turun 2,7 persen karena harga logam yang lebih rendah. Perusahaan minyak utama BP dan Royal Dutch Shell masing-masing turun 1,8 persen, mengikuti harga minyak mentah.
Indeks saham kapitalisasi menengah FTSE 250 yang berfokus di dalam negeri turun 0,5 persen.
Baca juga: Saham Eropa merosot, tertekan kekhawatiran naiknya inflasi
Angka resmi menunjukkan inflasi harga konsumen Inggris meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan April menjadi 1,5 persen, didukung oleh lonjakan tagihan listrik dan gas serta harga pakaian yang lebih tinggi.
Jajak pendapat terhadap ekonom yang dilakukan kantor berita Reuters sebelumnya memperkirakan kenaikan inflasi menjadi 1,4 persen.
Saham perusahaan Ferguson naik 4,1 persen mencapai rekor tertinggi, setelah distributor komponen pipa dan pemanas itu melaporkan lonjakan laba kuartal ketiganya sebesar 65,4 persen.
John Laing Group melonjak 11,1 persen setelah perusahaan ekuitas swasta KKR setuju untuk membeli saham investor infrastruktur Inggris itu dalam kesepakatan senilai sekitar 2 miliar pound ( 2,84 miliar dolar AS).
Baca juga: Indeks FTSE 100 naik, terkerek saham komoditas dan data pekerjaan
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021