Jakarta (ANTARA) - Tema kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI) menjadi hal menarik untuk diperbincangkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

Raksasa teknologi Google, melalui konferensi pengembang perangkat lunak tahunan Google I/O yang mereka gelar secara daring pada Selasa (18/5) waktu Amerika Serikat, turut membahas pengembangan fitur dalam Google Search melalui optimalisasi Artificial Inteligence.

VP of Product Management Google Search Emily Maxley pun membagikan setidaknya ada empat hal yang tengah dikembangkan oleh tim Google dengan mengoptimalisasi penggunaan kecerdasan buatan untuk menghadirkan produk yang lebih solutif dan inovatif bagi para pengguna Google Search.

“Pertama kami mau mengenalkan MUM atau Multitask Unified Model. Ini adalah sistem pencarian yang memiliki cara kerja yang sama seperti BERT (algoritma Google Search sejak 2019), Tapi tentunya dia 1.000 kali lebih baik hasil pencariannya dari BERT,” kata Emily menjelaskan MUM kepada awak media secara virtual, Rabu.

Baca juga: Tiga miliar perangkat Android di dunia

Baca juga: Tiga hal baru yang muncul di Android 12


Emily mengatakan, MUM merangkum banyak kegiatan dan hasil pencarian yang dikeluarkan oleh mesin pencari Google.

Ia memberi contoh melalui pertanyaan “Saya sudah pernah menaiki Gunung Adams, saya mau naik ke Gunung Fuji untuk musim gugur apa yang harus saya persiapkan?”.

Bagi mesin pencarian, pertanyaan yang terdengar mudah bagi seorang pendaki gunung itu rupanya merupakan hal yang sangat kompleks.

Maka dengan sistem algoritma MUM, pertanyaan yang rumit bagi mesin pencarian itu akan dijabarkan melalui tiga fungsi.

Pertama, mulai dari fungsi pemahaman bahasa. Jadi mesin pencari Google nantinya tidak hanya mencari informasi dari satu bahasa saja, namun juga dari bahasa lainnya terkait pengalaman mendaki di dua gunung yang berbeda itu.

Tidak hanya memberitahukan perbedaan pengalaman, Anda bisa mengetahui perbedaan sampai ke detail seperti ketinggian hingga kemiringan masing- masing gunung.

Pemahaman kedua yang dikembangkan dalam MUM adalah pemahaman informasi, di mana mesin pencarian Google juga akan memberi informasi yang lebih tepat untuk mengakomodir pertanyaan Anda.

Misalnya dengan menghadirkan informasi waktu yang paling ideal untuk naik gunung ke Gunung Fuji yakni lebih baik dilakukan pada bulan Juli dan September dibandingkan dengan dilakukan saat di Musim Gugur yang biasanya jatuh di sekitar bulan Oktober.

Terakhir, MUM juga akan memberikan ringkasan lanjutan untuk penggunanya untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak. Tidak terbatas pada artikel, tapi juga menunjukan gambar, video, hingga situs yang berisikan informasi terbaik untuk pertanyaan yang diajukan.

MUM saat ini masih dalam tahap eksperimen dan belum diketahui waktu tepat untuk peluncuran algoritma terbaru Google itu. Namun informasi itu memang diperkenalkan agar diketahui masyarakat dan untuk lebih memahami teknologi yang kini dikembangkan oleh Google Search.

Baca juga: Rekomendasi aplikasi video call mudah digunakan orang tua

Baca juga: YouTube raup 6 miliar dolar AS hanya dari iklan


Lens


Fitur kedua yang tengah dikembangkan di dalam Google Search adalah fitur “Lens” yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian informasi menggunakan gambar.

Di masa pandemi COVID-19, fitur “Lens” di Google Search mengalami kenaikan penggunaan dari siswa yang bersekolah untuk mencari terjemahan.

Hal yang ditingkatkan pada “Lens” adalah dari sisi terjemahannya. Jika biasanya setelah diterjemahkan orang harus secara manual mengetik ulang dan melakukan pencarian di mesin pencarian.

Hal terbaru yang dibawa Google Search adalah mempermudah orang untuk langsung melakukan pencarian informasi terkait usai terjemahan yang dilakukan oleh “Lens” berhasil dilakukan dan tentunya fitur itu mempermudah pengguna.

Hal lain yang ditingkatkan Google adalah pengguna dapat mendengarkan hasil terjemahan sehingga dapat memahami cara pelafalan yang baik dari hasil translasi itu, khususnya dari dua bahasa yang berbeda.

Perbaikan fitur “Lens” sudah dapat dirasakan oleh pengguna Android dan Aplikasi Google di bulan Mei ini, sedangkan untuk versi iOS menyusul pada musim panas mendatang.

Athletes in AR dan About the result

Fitur ketiga yang dikembangkan oleh Google Search adalah fitur “Athletes in AR”

Ini adalah salah satu pengembangan Augmented Reality (AR) yang dikerjakan termasuk untuk memahami atlet.

Fitur itu memungkinkan pengguna untuk memahami gerakan olahraga dari atlet favorit mereka secara langsung.

Fitur itu telah tersedia sejak Selasa (18/5) baik di aplikasi Gogle untuk Android dan iOS.

Terakhir adalah pengembangan fitur “About the result” yang sebenarnya sudah ada sejak awal 2021.

Adapun pembaruan yang dilakukan untuk bulan Mei 2021 adalah menyediakan fitur itu tidak hanya untuk pencarian dalam Bahasa Inggris tapi juga Bahasa lainnya yang ada.

“Jadi ‘About The Result’ nantinya tidak hanya menunjukan informasi yang anda cari saja, tapi juga hal- hal terkait lainnya yang tentunya lebih mendetil dari negara lainnya,” tutup Emily.

Sebagai informasi, beberapa hal yang turut dibahas dalam Google I/O adalah Smart Canvas on Google Docs, Google Meet, LaMDA, TPU v4, higga Google Maps yang meliputi Indoor Live View, Detailed street maps, Tailored maps dan Area busyness.

Hal lain yang dibahas adalah Google Shopping, Little Patterns and Cinematic Moments on Google Photos, Android (Material You, Android 12 Beta 1, Integration with Chrome OS and Google TV dan Expansion of Android Auto), serta Wear OS, Google Health dan Project Starline.

Baca juga: Percepat transformasi digital, Link Net bermitra dengan Google Cloud

Baca juga: Kemendag - Google berkolaborasi majukan UMKM Indonesia Timur

Baca juga: Kemendag gandeng Google dukung UMKM Indonesia Timur

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021