Silakan bernostalgia sambil menikmati versi anyar yang lebih dinamis
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengajak generasi milenial menonton Film Tjoet Nja’ Dhien yang disutradai Eros Djarot, karena mengandung banyak pesan akan pentingnya cinta Tanah Air dan mengenang pengorbanan para pejuang saat melawan penjajah di masa lampau.
"Atas permintaan banyak pihak, Alhamdulillah, akhirnya Film Tjoet Nja’ Dhien dapat ditayangkan kembali di sejumlah bioskop ibu kota. Tentu ini menjadi kado indah menjelang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional esok hari," kata Gus AMI dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Gus AMI menjelaskan film merupakan medium efektif dalam menyampaikan berbagai pesan moral bagi banyak kalangan termasuk pesan pentingnya nasionalisme.
Apalagi, menurut dia, film sekelas Tjoet Nja’ Dhien yang banyak diakui sebagai salah satu film terbaik di sepanjang sejarah perfilman di Indonesia.
“Mas Eros (Djarot) adalah seorang legenda, film garapannya pasti digarap dengan maksimal, baik dari sisi sinematografi maupun dari sisi subtansi," ujarnya.
Gus AMI mengatakan Film Tjoet Nja’ Dhien yang akan kembali tayang di bioskop merupakan hasil restorasi menyeluruh di Belanda.
Menurut dia, format pita celuloid sudah ditransformasi ke DCP, sehingga gambar lebih jelas dan "detail" warna semakin tajam.
"Bagi teman-teman yang dulu pernah menyaksikan film ini, silakan bernostalgia sambil menikmati versi anyar yang lebih dinamis. Bagi generasi masa kini silakan datang dan saksikan di sejumlah bioskop ibukota," katanya pula.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meyakini penayangan kembali Film Tjoe Nja’ Dhien akan memberikan pesan akan pentingnya kebangkitan nasional.
Hal itu menurut dia, karena film tersebut menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh.
"Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi yang terlama dalam sejarah kolonial Hindia Belanda," ujarnya.
Gus AMI mengatakan film tersebut menceritakan dilema-dilema yang dialami Tjoet Nja' Dhien sebagai seorang perempuan yang harus memimpin perjuangan melawan penjajah.
Berdasarkan kisah tersebut, menurut dia, kita tahu bahwa banyak hal yang harus dikorbankan demi tercapainya kemerdekaan dan kebangkitan bangsa Indonesia.
Baca juga: Menteri BUMN akan hadiri pemutaran kembali film "Tjoet Nya' Dhien"
Baca juga: Film "Tjoet Nya' Dhien" tahun 1988 tayang lagi di bioskop
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021