Pasuruan (ANTARA News) - Masyarakat suku Tengger akan melaksanakan upacara Yadnya Kasada di puncak Gunung Bromo pada Rabu (25/8) malam hingga Kamis (26/8) dinihari.
Mangku (Pemimpin Agma) Desa Wonokitri, Giono, Minggu, mengatakan upacara Yadnya Kasada yakni melarung korban ke kawah Gunung Bromo yang diikuti warga suku Tengger dari Brang Wetan (Probolinggo dan Lumajang) serta dari Brang Kulon (Pasuruan dan Malang).
Namun, sebelum puncak acara Yadnya Kasada yang dimulai pada hari Senin (23/8), warga suku Tengger di empat daerah itu akan melaksanakan Mendhak Tirta terlebih dulu.
Warga suku Tengger di Pasuruan dan Malang akan melaksanakan Mendhak Tirta (mengambil air suci) di Sumber Widodaren yang masih dalam gugusan Gunung Bromo.
Sementara warga suku Tengger di Probolinggo akan melaksanakan Mendhak Tirta di Air Terjun Madakaripura di wilayah Sukapura dan warga suku Tengger di Lumajang akan melaksanakan Mendhak Tirta di Ranu Pane.
Air suci yang telah diambil tersebut akhirnya dibawa bersama-sama ke Pura Agung di Poten di kawasan kaldera dekat kawah Gunung Bromo, kemudian pada hari Selasa (24/8) akan melaksanakan upacara Piodalan, yakni peringatan hari jadi pura.
Pada hari Selasa (24/8) malam seluruh warga suku Tengger akan melaksanakan upacara Mepek, yakni melengkapi kelengkapan sesaji di balai desa masing-masing.
Sesaji yang terdiri dari berbagai hasil bumi dan binatang ternak tersebut pun dibawa bersama-sama untuk dikorbankan ke kawah Gunung Bromo pada puncak Yadnya Kasada, Rabu malam hingga Kamis dini tersebut.
Sambil menunggu waktu puncak Yadnya Kasada, warga suku Tengger di desa masing-masing juga melakukan berbagai kegiatan di Desa Wonokitri akan digelar berbagai kesenian, di antaranya tayub, dan wayang kulit.
(MSW/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010