Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata telah menembak 16 orang hingga mati dalam dua insiden terpisah di Pakistan baratdaya yang dilanda kekacauan, beberapa pejabat mengatakan, Sabtu.

Insiden pertama terjadi di daerah Aab-e-Gum, 75 Km di tenggara Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan yang kaya minyak dan gas, pada Jumat malam, sebagaimana dikutip dari AFP.

Satu kelompok dari 30-35 pria bersenjata menghentikan bus di daerah Aab-e-Gum, menurunkan penumpang dengan todongan senjata dan menembak mati 10 dari mereka, kata pejabat penting Kanwil Kementerian Dalam Negeri Akbar Hussein Durrani pada AFP.

Ia menyatakan bus itu sedang melakukan perjalanan ke Quetta dari kota Lahore di Pakistan timur, dan semua orang yang tewas dalam serangan itu adalah orang yang berbahasa Punjabi.

Seorang pejabat senior setempat di daerah Aab-e-Gum, Ismail Kurd, memastikan insiden itu dan korban.

Dalam insiden lain, dua pria yang mengendarai sepeda motor membunuh enam orang di kota Quetta, Sabtu, jelas seorang perwira senior polisi, Hamid Shakeel, pada AFP.

Tidak ada kelompok yang sejauh ini menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Kekerasan telah meningkat belakangan ini di Baluchistan yang berbatasan dengan Afghansitan dan Iran.

Tiga pekerja bantuan dari badan amal Amerika Serikat, Mercy Corps, dan sopir mereka diculik Februari lalu di distrik Qila Saifullah, sekitar 200 Km di baratlaut Quetta.

Sopir itu tewas tapi para pekerja bantuan tersebut dibebaskan pada Juli dalam keadaan sehat setelah lima bulan cobaan berat menyusul pembicaraan antara para penculik mereka dan sesepuh suku.

Seorang pejabat mengatakan pada waktu itu, mereka telah diculik oleh sebuah kelompok penjahat.

Provinsi itu penuh dengan militansi, kekerasan sektarian antara mayoritas Muslim Sunni dan minoritas Muslim Syiah serta pemberontak regional.

Gerilyawan Baluch memberontak pada 2004 untuk minta otonomi politik dan pebagian keuntungan yang lebih besar dari sumber-sumber di wilayah itu.
(S008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010