Sleman (ANTARA News) - Polres Sleman melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku teror yang mengancam akan meledakkan Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta di Jalan Solo, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Teror berupa ancaman tersebut disampaikan melalui surat yang diterima Manajer Security Hotel Sheraton Mustika Tunggal Prayitno (63) pada Jumat (13/3), namun ancaman itu baru dilaporkan kepada kami pada keesokan harinya," kata Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Yulza Sulaeman, di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, dalam surat yang mengatasnamakan "Rakyat Begundal Jogja-Solo" itu menyebutkan mereka telah memasang bom yang siap meledak di kawaan Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta.
"Setelah mendapat laporan adanya ancaman tersebut, kami langsung koordinasi dengan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Gegana Satbrimobda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melakukan penyisiran di kawasan hotel," katanya.
Ia mengatakan setelah sekitar dua jam dilakukan penyisiran tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak lainnya termasuk benda-benda yang mencurigakan.
"Kami telah menyisir seluruh area hotel dan tidak menemukan adanya bom maupun benda mencurigakan serta benda berbahaya apa pun," katanya.
Yulza mengatakan pihaknya saat ini telah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk dari manajemen hotel untuk mengungkap pelaku teror tersebut.
"Surat ancaman tersebut dikirim melalui pos, dan kami akan melacak asal pengirim untuk mengungkap identitas pelaku, serta kemungkinan adanya permasalahan antara manajemen hotel dan karyawan atau mantan karyawan, atau kemungkinan ada pihak yang tidak suka dengan manajemen hotel," katanya.
Ia mengatakan pada Ramadhan ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Di bulan puasa ini cukup rawan terjadi gangguan kamtibmas, sehingga kami terus meningkatkan kewaspadaan terutama terkait dengan penyakit masyarakat (pekat)," katanya.(*)
(U.V001/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010