Hal itu dikatakan Sutedjo terkait dengan seleksi pemain tim Divisi I yang tengah dilakukan Jakarta Timur FC selama dua hari pada Sabtu dan Minggu. Jakarta Timur (Jaktim) FC akan berpartisipasi di ajang Liga Indonesia Divisi I yang akan dimulai pada September mendatang.
Sutedjo mengatakan, perekrutan dengan mengambil pemain dari hasil seleksi pemain lokal di lingkungan anggota agar sistem pembinaan di Pengcab bisa berjalan dan benar-benar untuk mencetak pemain di masa depan.
"Kita gunakan pemain usia muda semua sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada mereka bermain di level kompetisi yang lebih tinggi nantinya," ujar GH Sutedjo.
Seleksi pemain diikuti puluhan pemain yang sebagian besar merupakan hasil kompetisi internal Pengcab PSSI Jaktim yang berasal dari klub-klub anggota divisi utama dan divisi I yang masing-masing berjumlah 23.
"Satu klub rata-rata mengirimkan dua wakil atau pemain terbaiknya, belum lagi peserta dari kalangan umum, atau pemain yang bukan berasal dari klub-klub anggota Pengcab PSSI Jaktim," ujar Sawid, pengurus teras Pengcab PSSI Jaktim yang sejak musim lalu dipercaya sebagai manajer tim PS Jakarta Timur.
Dari keseluruhan peserta seleksi, kemungkinan besar hanya 30 pemain yang terpilih dan didaftarkan ke Badan Liga Amatir PSSI. Mereka nantinya akan ditangani serius oleh tim pelatih yang diketuai oleh Kapten (CPM) Miftahudin.
Mengenai pendanaan, Sawid memperhitungkan setiap tim peserta kompetisi Divisi I rata-rata membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar untuk menjamin eksistensi hingga akhir kompetisi.
Alokasi dana terbesar adalah untuk kontrak pemain yang dibawah usia 23 tahun dan kontrak minimal diberlakukan untuk satu musim kompetisi.
Batas akhir pendaftaran pemain untuk kompetisi Divisi I ke PSSI adalah 1 September.(*)
(ANT-132/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010