Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai berjarak 610 kilometer dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Aksi 'Banggai Peduli Palestina' ini adalah bukti kepedulian antarsesama. Hari ini kita tidak sanggup berhadapan langsung dengan zionis Israel, paling tidak kita di sini membantu mereka dengan menggalang dana untuk bantuan sedikit makanan dan minuman," kata ustadz Muhammad Muadz, pegiat dakwah yang ikut dalam aksi itu.
Ia mengatakan aksi peduli itu sebagai bentuk dukungan untuk membantu rakyat Palestina atas dampak kerusakan yang diakibatkan oleh agresi
Israel.
Selain memberikan dukungan moril, komunitas umat Islam di Banggai itu juga turut menggalang dana untuk Palestina dari para pengendara yang melintasi Tugu Adipura.
"Rakyat Palestina ditembak dengan rudal, mereka sujud diinjak, dan sebagainya," kata ustadz Muadz yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banggai.
Ditegaskannya bahwa sedekah yang terbaik, yakni mengenyangkan lambung yang kelaparan. Menurutnya, masyarakat Palestina kini tengah kelaparan, rumah tidak lagi nyaman dihuni karena dihancurkan oleh serangan agresor Israel, dan bahkan masjid sudah ada yang roboh.
"Kita mengirimkan sedikit bantuan ke sana adalah bagian dari ikhtiar bagi ketenangan bagi saudara-saudara kita di Palestina," katanya.
Ia menyatakan sudah puluhan, bahkan ratusan tahun tidak ada yang memerdekakan Palestina. "Kita di sini dengan nyamannya bisa shalat, berpuasa, sore bisa 'ngabuburit', jalan-jalan untuk silaturahmi, tapi itu sudah hilang pada saudara-saudara kita di sana," katanya.
"Kehadiran kita hari ini bukti bahwa kita memiliki empat bagi saudara-saudara kita," kata Muhammad Muadz .
Sementara, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Banggai, Alfian Djibran, yang turut berorasi mengingatkan masyarakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina yang dua pekan terakhir terus dibombardir tentara zionis Israel.
Menurut dia aksi solidaritas di Tugu Adipura itu merupakan bentuk kesetiakawanan terhadap rakyat Palestina yang berjuang melawan penjajahan Israel.
“Tanah Palestina adalah milik rakyat Palestina, zionisme meminjam tanah, lalu merampas dan merebut hak milik rakyat Palestina,” katanya.
Secara pribadi maupun sebagai Ketua PHBI Kabupaten Banggai, ia menegaskan, turut serta dalam aksi itu karena panggilan hati nurani.
“Jangan pernah berhenti, jangan kendor, dan jangan pernah mundur. Aksi Bbela Palestina adalah tanggung jawab kita bersama. Juga keinginan kita untuk berdiri bersama perjuangan Palestina hingga merdeka dari pendudukan Israel,” katanya.
Ia juga mengajak warga Luwuk Banggai, terutama yang melintas di lokasi aksi itu untuk memberi dukungan doa dan donasi untuk perjuangan rakyat Palestina.
“Aksi ini benar-benar dari hati kami yang tergerak dalam solidaritas. Sampai kapan pun, kami bela Palestina. Kami yakin atas kebenaran membela yang tertindas, seraya mengajak semua elemen masyarakat bersatu untuk terus kirimkan doa dan kumpulkan donasi seberapa pun atas dasar keihlasan,” katanya.
Sebelumnya, Alfian mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang turut serta mengamankan aksi itu.
Ia mengingatkan, massa aksi bela Palestina untuk menaati protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan tidak berkerumun, sehingga aksi itu tidak menjadi sumber penularan Covid-19.
Baca juga: Demonstran menyerukan boikot produk AS dan Israel demi bela Palestina
Baca juga: Aksi Buruh Bekasi minta serangan Israel ke Palestina dihentikan
Baca juga: Kemenlu: 181 korban jiwa konflik Palestina-Israel
Baca juga: KNPI sebut warga Indonesia yang dukung serangan Israel pengkhianat
Pewarta: Stepensopyan Pontoh
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021