Denpasar (ANTARA News) - Empat nelayan Republik Indonesia yang segera mengakhiri kontrak kerja dua tahun di Gabon, Afrika, meminta bantuan mengenai nasib mereka karena sudah dua bulan tidak diberikan uang makan dan hak-hak lainnya.
Keempat nelayan tersebut adalah Kardani, Nurohim, Sahury dan Tofik, demikian dikabarkan oleh Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali I Dewa Nyoman Budiasa di pusat pelayanan pelaut dan kapal pesiar di Pantai Sanur, Denpasar, Sabtu.
Menurut Budi, panggilan Budiasa, pihaknya mendapatkan kabar mengenai keluhan empat nelayan itu dari Frans Sahetapy, relawan gereja di kawasan timur Indonesia saat dalam perjalanan di London.
Frans yang dihubungi oleh Kardani melalui telepon, segera mengirim surat elektronik (email) kepada Budi yang juga koordinator komisi internasional keselamatan pelaut (ICSW) regional Asia Tenggara.
Dalam email itu diceritakan bahwa meskipun kontrak kerja keempat nelayan tersebut untuk dua tahun, namun mereka mengeluh karena sudah dua bulan terakhir tidak diberikan uang makan akibat agen yang bertanggungjawab di Gabon tidak bisa menempati janji.
Padahal dalam waktu dekat ini kontrak kerjanya berakhir dan mereka berharap bisa langsung pulang ke Indonesia. "Namun kondisi mereka saat ini sepertinya sangat gelisah, karena khawatir pihak agen tidak bisa memulangkan disebabkan kondisi keuangan," cerita Frans dalam suratnya.
Menurut Budi, kekhawatiran seperti itu didasari pengalaman rekan-rekan mereka sebelumnya yang baru berhasil dipulangkan ke tanah air setelah melalui proses yang sulit dan memakan waktu lama.
"Harapan keempat nelayan itu dapat terus diberikan uang makan dan segera dipulangkan kalau kontraknya sudah selesai," kata Budi seraya menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada KPI pusat di Jakarta.
Sementara Sonny Pattiselanno dari KPI pusat di Jakarta, yang telah mendapatkan pemberitahuan tersebut, segera menghubungi pihak agen di Jakarta yang dua tahun lalu memberangkatkan keempat nelayan tersebut ke Gabon.
Dalam pemberitahuan kepada Budi dan diteruskan ke Frans, Sonny mengaku telah menghubungi Ny Ting Ting dari agen PT Putra Jabung Perkasa di Jakarta, yang menyatakan pihaknya segera menghubungi agen di Taiwan guna menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya. Semoga keempat nelayan di Gabon tersebut nasibnya tidak sampai terlantar seperti kasus-kasus sebelumnya," harap Budi yang menyampaikan penjelasan tersebut didampingi oleh Brant dan Dewi Aminuddin di "Seafarers` Centre" Sanur itu.(*)
(T.T007/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010