Jakarta (ANTARA News) - Badan Perburuhan Internasional (ILO) mencatat jumlah pengangguran usia muda di seluruh dunia tertinggi pada 2009, yakni sebanyak 13 persen atau 81 juta.

Dalam laporan ILO berjudul Tren Lapangan Kerja untuk Kaum Muda yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, disebutkan pada 2009 tercatat sekitar 620 juta kaum muda terlibat dalam kegiatan ekonomi secara aktif dalam rentang usia 15-24 tahun.

Sebanyak 13 persen atau sekitar 81 juta di antaranya terdata tidak memiliki pekerjaan atau menganggur dan ILO mencatat angka tersebut sebagai jumlah penganggur terbesar yang pernah ada.

Ada peningkatan lebih dari 7,8 juta penganggur dibanding angka global yang didata pada 2007, di mana saat itu tingkat pengangguran tercatat 11,9 persen dan meningkat menjadi 13 persen pada 2009.

Untuk tahun 2010, ILO memperkirakan angka itu akan meningkat menjadi 13,1 persen, namun akan mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 12,7 persen.

Perhatian khusus diberikan ILO kepada negara-negara berkembang karena merupakan tempat dengan populasi angkatan kerja muda hingga 90 persen dari seluruh tenaga kerja muda dunia dan menjadi populasi yang paling rentan terkena dampak dari krisis ekonomi.

"Berbagai efek dari krisis ekonomi dan keuangan mengancam dengan semakin memperburuk langkanya lapangan kerja diantara kaum muda yang sudah ada sebelumnya," papar Direktur Jenderal ILO Juan Somavia.

Alhasil, jumlah kaum muda yang terjebak dalam kemiskinan walaupun memiliki lapangan pekerjaan semakin meningkat, begitu pula mereka yang memiliki pekerjaan tapi tetap berada dibawah garis kemiskinan.

"Siklus ini akan tetap ada paling tidak hingga generasi berikutnya," ujar Somavia.

Tindakan afirmatif pemerintah disebutnya perlu dilakukan untuk dapat menangani hal tersebut.

Salah satunya dengan program yang pernah diujicobakan ILO di Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, Sulawesi Selatan dan Aceh bernama Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Kaum Muda (EAST).

Sebanyak 69 persen kalangan muda putus sekolah disebut ILO telah mendapatkan pelatihan itu dan telah mendapatkan pekerjaan atau sudah dapat memulai usahanya sendiri.
(A043/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010