"Saya menginginkan prestasi maksimal saat turun di Asian Games XVI Guangzhou, November 2010. Upaya memenuhi semua itu saya akan mengasah prestasi melalui kejuaraan dunia angkat besi di Turki, 18-30 September mendatang,"ujar lifter asal Bali, Niluh Shinta Dharmariani di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan, tampil di kejuaraan dunia di Turki merupakan suatu peluang mengintip kekuatan lawan yang akan dihadapi di Guangzhou. Angkat besi merupakan cabang terukur, prestasi yang diraih atlet di Turki menjadi tolak ukur menuju Asian Games XVI.
Melalui strategi itu katanya, ia akan berusaha seoptimal mungkin saat melakukan latihan di Pelatnas. Dengan harapan akan mengimbangi lawan yang datang dari daratan Asia seperti China, Korsel dan Myanmar yang atletnya cukup tangguh.
Ia mengakui, mengukir medali emas di kejuaraan dunia 2010 tidak semudah membalikkan telapak tangan karena kekuatan angkat besi dunia ada di kawasan Asia yang datang dari China dan Korsel.
Melalui peta yang dibaca ia tidak terlalu muluk mengumbar target, namun hanya ingin memperbaiki prestasi yang dimiliki selama berlatih di Pelatnas Asian Games.
Shinta melakukan ujicoba ke Turki Shinta bersama rekan pelatnas Yadi Setiadi, Eko Juli Irawan, Triyatno, Dwi Oktariani, Lisa Rumbewas, Citra S dan Betty. Para atlet itu melakukan latihan di tiga daerah, Kaltim, Lampung dan Jakarta.
Berlatih di tiga tempat, katanya, dapat memberikan dorongan semangat berpacu meningkatkan prestasinya masing-masing. Dengan harapan saat turun di kejuaraan dunia maupun Asian Games mampu meraih medali bagi merah-putih.
Tim angkat besi nasional belum pernah mengukir prestasi maksimal di Asian Games, meski di Olimpiade sudah menyuguhkan medali perak melalui Lisa Rumberas.
Hal itu yang membuatnya tertantang untuk mengukir medali di multi event empat tahunan Asia bersama Lisa dan Dwi Oktariani.
(ANT/A008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010