Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI meminta institusi TNI agar tidak memulangkan para prajurit TNI yang terkena HIV/AIDS kepada keluarga sebelum ada keputusan medis.
"Saya berharap prajurit yang menderita HIV/AIDS itu tidak dipulangkan dulu, karena ada kekuatiran, anak dan istri mereka akan tertular," kata anggota Komisi I Fayakhun Andriadi, Jakarta, Sabtu.
Ia menilai, adanya prajurit TNI yang terkena HIV/AIDS adalah masalah serius.
"Oleh karena itu, Panglima TNI Djoko Santoso untuk tidak main-main dengan masalah ini," ujar politisi Golkar itu.
Fayakhun juga meminta Dinas Kesehatan TNI untuk segera mengumpulkan 144 prajurit TNI itu dan segera menyelidiki penyebabnya.
Yang paling dikuatirkan oleh Fayakhun, masalah HIV/AIDS yang melanda prajurit TNI menjadi santapan empuk bagi media asing.
"Saya kuatir, kalau masalah ini dimanfaatkan media asing, maka akan menjatuhkan citra TNI. Panglima TNI harus memikirkan itu," kata Fayakhun.
Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura, Papua, mencatat hingga Mei 2010 ada 144 prajurit Kodam XVII/Cenderawasih yang positif mengidap virus HIV/AIDS.
Kepala rumah sakit tersebut dr Yenny Purnama mengemukakan dari 144 prajurit TNI yang positif mengidap HIV/AIDS itu empat diantaranya telah meninggal, sedangkan yang lainnya masih menjalani perawatan dan sudah diserahkan ke Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Papua.
"Bagi prajurit yang positif mengidap HIV/AIDS mendapat perawatan intensif dari Kodam dengan memberikan obat secara rutin," katanya.
Ketika disinggung mengenai perlakuan terhadap prajurit yang positif terjangkit HIV/AIDS, ia mengemukakan, saat ini mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Kodam tidak pernah membatasi ruang lingkup mereka.
"Mereka tetap menjalankan tugas sebagai prajurit karena kami tidak ingin ada stigma terhadap mereka," ujarnya. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010