New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia jatuh untuk keempat hari berturut-turut pada Jumat waktu setempat, bertahan di bawah 76 dolar di tengah berlanjutnya kekhawatiran pemulihan ekonomi global walaupun data pertumbuhan meningkat di Eropa.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk September, turun 35 sen menjadi 75,39 dolar, membungkus penurunan lebih dari enam dolar dalam empat hari.
Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman September turun 29 sen menjadi 75,11 dolar per barel.
"Pasar sangat sepi, kami terus bergerak turun, kami memiliki tempat cukup banyak sepanjang pekan sejak pasar pecah turun di bawah area 80 dolar," kata Tom Bentz dari BNP Paribas.
Data ekonomi di Amerika Serikat "tidak membantu, jadi kita masih di bawah tekanan. Hal ini masih hampir sama data ekonomi mengecewakan, melemahkan permintaan minyak, dan stok meningkat," katanya.
Data Jumat menunjukkan bahwa ekonomi Jerman tumbuh 2,2 persen pada kuartal kedua 2010, ekspansi kuartalan terbesar sejak reunifikasi pada 1990.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di zona mata uang euro inti Eropa mencapai 1,0 persen pada kuartal kedua.
Data lain menunjukkan bahwa ekonomi Prancis dan Spanyol juga diperluas pada periode April-Juni, dengan pertumbuhan yang lebih moderat masing-masing 0,6 persen dan 0,2 persen.
"Pemilihan soundtrack pasar minyak telah jelas menjadi sedikit ekstrim menempel pada peristiwa masa lalu dan dihantui semata-mata oleh gagasan perlambatan," kata Sen.
Pasar global yang babak belur minggu ini, dipicu oleh peringatan pada Selasa oleh Federal Reserve AS bahwa pemulihan AS akan lebih lemah daripada yang diantisipasi, memaksa investor ke defensif.
Perlambatan pertumbuhan di China, pusat kekuatan Asia yang menjaga ekonomi global di atas air dalam 18 bulan terakhir, menambah untuk merusak.
Amerika Serikat dan China merupakan dua negara konsumen energi terkemuka di dunia.
Pada Kamis, kenaikan mengejutkan dalam klaim baru pengangguran mingguan AS menambah meningkatkan kegelapan atas prospek ekonomi.
Sementara itu pada Jumat, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) merevisi naik permintaan minyak dunia memperkirakan pertumbuhan untuk 2010 sebesar 1,2 persen.
"Mengingat permintaan minyak stabil di AS, proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia direvisi naik sebesar 0,1 juta barel per hari (bph) untuk menunjukkan pertumbuhan 1,05 juta barel per hari atau 1,2 persen," kata kartel dalam laporan bulanan.
Total kebutuhan untuk 2010 sekarang diperkirakan mencapai 85,5 juta bph, naik dari 84,46 juta barel per hari pada 2009.
Namun OPEC memperingatkan bahwa ekonomi lebih lambat pada semester kedua tahun ini, disebabkan oleh pentahapan keluar dari stimulus fiskal, kemungkinan akan mempengaruhi permintaan. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010