Pemantauan di Mamuju, Jumat, puluhan penjual durian mulai bermunculan di sekitar jalan pasar sentral Mamuju, begitu juga dengan di pasar regional Mamuju serta di sepanjang pantai Manakarra Mamuju.
Para pedagang tersebut menawarkan duriannya kepada pembeli dengan harga eceran sekitar Rp5.000 per buah untuk durian berukuran kecil dan ukuran sedang Rp10.000 per buah serta ukuran besar Rp15.000 per buah.
Sementara harga durian yang dijual per ikat oleh pedagang pengecer sekitar Rp25.000 per ikat sampai Rp50.000 per ikat yang berisi lima buah durian.
Nur, salah seorang penjual durian di pasar regional Mamuju mengatakan, durian yang dijualnya merupakan hasil panen petani yang berasal dari Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju.
"Di Mamuju pada bulan Agustus dan September merupakan masa panen durian, durian di Mamuju selain dipasarkan di kota Mamuju juga di pasarkan ke Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur," katanya.
Ia mengatakan, di saat petani durian di Mamuju mulai panen, biasanya harga durian dianggap mahal oleh pembeli sehingga pembeli masih minim, namun ketika panen durian petani melimpah maka harganya akan anjlok.
"Kalau sekarang ini pembeli masih menganggap harga jual durian masih mahal, namun ketika durian melimpah maka harganya anjlok biasanya harga sekarang turun dua kali lipat," katanya.
Arifin, salah seorang penjual durian di Pantai Manakarra mengatakan, harga jual durian yang ditawarkannya kepada pembeli sekitar Rp5.000 per buah untuk durian yang berukuran kecil.
"Saya sengaja menjual durian di Pantai Manakarra karena masyarakat yang akan melakukan buka puasa dengan ngabuburit di Pantai Manakarra senang makan durian sebagai menu untuk berbuka," katanya.
Ia mengaku mendapat keuntungan dari berjualan durian karena mampu menjual hingga 20 biji dalam sehari.
Awal, salah seorang warga mengaku menyukai durian sebagai menu buka puasa karena durian di Mamuju rasanya nikmat karena lapisannya tebal. (MFH/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010