Kita harus menghilangkan persepsi rumah subsidi merupakan rumah murahan dan tidak berkualitas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ingin menghapus persepsi rumah subsidi murahan melalui pembangunan serta penyediaan rumah subsidi yang berkualitas.
"Kita harus menghilangkan persepsi rumah subsidi merupakan rumah murahan dan tidak berkualitas," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam peluncuran Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas secara virtual di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, rumah yang bersubsidi harus menjadi rumah yang layak huni, bukan hanya berkualitas secara konstruksinya, namun juga berkualitas secara lingkungan perumahannya.
"Untuk itulah saya minta bank pelaksana/penyalur FLPP, ketika akan melakukan akad jual beli, harus melihat di mana calon lokasi perumahan yang akan dibangun, siapa pengembangnya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Menteri PUPR: Subsidi rumah bakal terus ditingkatkan di tengah pandemi
Menteri PUPR juga berharap para pengembang perumahan yang sudah berkomitmen pada hari ini Selasa (18/5) menjadi pengembang yang dapat diandalkan dan mitra yang kredibel.
"Saya juga meminta kepada Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) untuk memperhatikan para pengembang ini. Jangan sampai mempersulit para pengembang yang telah menyatakan komitmen pada hari ini Selasa (18/5). Ini semua adalah tim sekaligus mitra kita untuk bisa lebih memeratakan penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR juga menyampaikan terima kasih kepada para pengembang untuk yang telah menyatakan komitmennya, sehingga diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan tindakan yang lebih baik lagi dalam menyediakan rumah subsidi berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca juga: PUPR: Pekerja bergaji dibawah Rp4 juta dominasi penerima subsidi rumah
Hal ini juga merupakan tanggung jawab bank pelaksana FLPP ( Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang tidak hanya menyalurkan kuantitas dana itu.
"Setiap tahun kita harus meningkatkan kualitas rumah subsidi, tahap demi tahap harus lebih baik," kata Menteri Basuki.
Hari ini Selasa (18/5) Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) bersama 21 asosiasi perumahan dengan Kementerian PUPR melakukan penandatanganan komitmen bersama dalam Gerakan Bangun Rumah Subsidi.
Penandatangan tersebut merupakan sebuah tekad bersama dari para stakeholder untuk mewujudkan pembangunan rumah subsidi yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: PUPR anggarkan FLPP Rp16,66 triliun bagi 157.500 rumah subsidi di 2021
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021