Palu (ANTARA) - Sejumlah pelatih cabang olahraga yang lolos ke PON Papua Oktober 2021 sangat berharap dana persiapan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengikuti perhelatan empat tahun sekali itu segera cair karena pelaksanaan PON sudah semakin dekat.

"PON tinggal lima bulan lagi, sementara anggaran yang dibutuhkan KONI sampai saat ini belum juga cair," kata Asgaf Umar, pelatih cabor paralayang Sulawesi Tengah di Palu, Selasa.

Karena anggaran belum ada, KONI Sulteng tidak mungkin melaksanakan Pelatda terpusat bagi seluruh cabor yang meraih tiket PON. Padahal sebelumnya Pelatda terpusat PON di Sulteng dilaksanakan minimal setiap tiga bulan.

"Tapi tentu semuanya sangat tergantung dari ketersediaan dana," kata dia.

Hal senada disampaikan Sandrina, pelatih cabor sepaktakraw putri PON Sulteng yang berharap Pemprov Sulteng secepatnya bisa mencairkan bantuan dana.

Meskipun pelaksanaan pelatda terpusat belum diketahui waktunya, Pengda Persetasi Sulteng tetap aktuif latihan berjalan.

Baca juga: Gubernur Papua minta seluruh komponen tingkatkan fokus jelang PON XX

"Anak-anak tetap melakukan rutin melaksanakan latihal berlangsung di GOR Siranindi Palu," kata Sandrina yang mantan atlet dan pelatih nasional itu.

Sandrina memasang target medali untuk atlet-atletnya. "Yang penting bisa menyabet medali," kata Sandrina.

Kepala Sekretariat KONI Sulteng Edison Ardiles juga mengakui anggaran untuk persiapan PON dari Pempriov Sulteng belum cair.

"Mungkin setelah usai pelantikan Gubernur Sulteng yang baru Rusdi Mastura dijadwalkan Juni 2021, baru dana tersebut cair," kata dia.

Masalahnya, waktu pelaksanaan PON sudah dekat."Ini sangat berdampak terhadap pencapaian prestasi di PON," sambung Edison.

Sulteng dipastikan mengikuti 18 cabang olahraga. Semula ada 22 cabang yang berhasil merebut tiket ke PON, tetapi empat cabor termasuk dari 10 cabor yang batal dipertandingkan.

Baca juga: Menpora pastikan PON Papua tetap berjalan

Pewarta: Anas Masa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021