Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun untuk mengatasi kemungkinan dampak krisis pangan dunia terhadap Indonesia.
"Dana kontingensi disediakan, semua langkah disiapkan untuk antisipasi," kata Hatta Rajasa di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat.
Hatta menyebutkan, dana kontingensi dalam APBN 2010 itu terdiri atas dana cadangan beras sebesar Rp1 triliun dan dana stabilisasi harga Rp1 triliun.
Hatta menyebutkan, saat ini terjadi kecenderungan harga pangan dunia mengalami kenaikan karena penurunan produksi pangan dunia akibat perubahan iklim.
Ia mencontohkan, Rusia dilanda gelombang panas sehingga produksi gandum turun hingga 20 persen yang menyebabkan negara itu langsung menghentikan ekspor gandum. Langkah tersebut diikuti oleh negara lain sehingga komoditas lain ikut mengalami kenaikan harga.
"Kita mewaspadai kemungkinan dampak kenaikan harga pangan dunia ke dalam negeri," katanya.
Menurut dia, Indonesia belajar dari pengalaman 2008 di mana saat itu terjadi krisis pangan dunia namun Indonesia justru mengalami surplus.
Hatta menyebutkan, paling tidak empat langkah dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak krisis pangan dunia yaitu menjaga produktivitas pangan tetap tumbuh, membiasakan adaptasi dengan iklim yang berubah, dan tetap menjaga stabilitas harga pangan seperti melalui operasi pasar, pasar murah, dan percepatan penyaluran raskin.
Pemerintah juga memberikan perlindungan kepada petani dengan penyaluran pupuk, penyediaan lahan, dan subsidi benih.
Hatta juga menyatakan bahwa pasokan beras saat ini dalam posisi cukup sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Suplai beras cukup, mencapai 4,7 juta ton," kata Hatta.
(A039/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010