Pontianak (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS Provinsi Kalimantan Barat, berencana untuk membuka "outlet" atau tempat khusus penjualan kondom.
"Outlet kondom itu bukan ditempatkan untuk sekolah-sekolah atau pun di dekat rumah ibadah. Melainkan di lokasi yang berisiko tinggi," Sekretaris KPA Kalbar, Syarif Toto Thaha Alkadrie di Pontianak, Jumat.
Dengan adanya pembukaan outlet kondom yang berada di daerah-daerah dengan risiko tinggi seperti hotel, salon plus, spa, serta rumah penginapan itu dapat memfasilitasi tentang penggunaan kondom itu.
"Lebih baik mencegah dari pada terjadi. Agama mana pun tidak menyukai dan menyetujui perbuatan zina," tegas Toto.
Selain itu pula, KPA Kalbar pun menargetkan aksi penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS yakni pelayanan jarum suntik.
"Ini hanya diberikan untuk dua kota saja yakni Singkawang dan Pontianak," jelas Toto.
Ia menilai dua lokasi itu memiliki angka HIV/AIDS yang cukup signifikan. "Kami akan terus menggalang kegiatan agar dapat menekan penyebaran virus HIV/AIDS," jelasnya.
Provinsi Kalbar sendiri tercatat pada peringkat empat kasus HIV/AIDS di Indonesia pada 2010. Tahun 2009 lalu berada pada posisi enam.
"Kalbar itu berada di posisi empat dalam bidang temuan epidemi. Jadi, tidak usah malu. Karena kelihatan oleh orang awam bahwa Kalbar rawan. Tetapi itu salah, justru Kalbar membuka fenomena gunung es itu," jelas Toto.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010