Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan guguran lava 49 kali ke arah barat daya selama sepekan, mulai 7-13 Mei 2021.

"Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin.

Selain mengarah ke barat daya, kata dia, Merapi juga tercatat dua kali memuntahkan guguran lava ke tenggara dengan jarak luncur 700 meter.

Oleh sebab itu, ia menyimpulkan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi namun belum ada perubahan status aktivitas vulkaniknya.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar dia.

Berdasarkan catatan BPPTKG, volume kubah lava di Gunung Merapi terus mengalami peningkatan.

Volume kubah lava yang berada di sektor barat daya berdasarkan hasil analisis foto sebesar 1.160.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 11.500 meter kubik per hari, sedangkan analisis morfologi area puncak Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 16 Mei terhadap 6 Mei 2021 menunjukkan perbedaan tinggi kubah tengah sebesar dua meter.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 0,7 cm per hari.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi," kata dia.

Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 1 Km
Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 1.400 meter
Baca juga: Gunung Merapi mengalami 39 kali gempa guguran

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021