Akibat pemadaman yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut, beberapa warung berbagai keperluan pokok serta warung internet (warnet) tutup lebih awal, namun aktivitas ibadah di beberapa masjid tetap berjalan dengan bantuan genset.
"Sedikit atau banyak, pemadaman ini merugikan bisnis kami karena harus tutup lebih awal," kata Basirun (46) pemilik toko kelontong di Baradatu, Kecamatan Blambanganumpu, Way Kanan, Jumat.
Pemilik warnet Baradatu Net, Laksono (27) mengeluhkan pemadaman yang dilakukan PLN karena mengurangi pendapatannya sekitar Rp200.000 dalam satu malam.
"Pemadaman ini tidak adil bagi konsumen. Sudah TDL naik, pendapatan saya juga berkurang sekitar Rp200.000 dalam semalam karena pemadaman listrik. Tapi semoga saja pemadaman seperti ini tidak rutin," kata dia.
Warga Kampung Sangkaranbakti, Kecamatan Blambanganumpu, Dwi Ariyanti (19), mengatakan membatalkan tarawih untuk menjaga rumah.
"Kami sekeluarga tidak jadi sholat tarawih ke masjid, takut meninggalkan rumah karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga tarawih berjamaah di rumah," kata dia.
Warga lain daerah itu, Sukiran (50), mengatakan tarawih ke masjid sementara libur karena takut terperosok di jalan menuju masjid karena tidak mempunyai senter.
"Saya takut jatuh saat menuju masjid karena jalannya jelek, maklum mata saya sudah tidak awas dan di rumah juga sudah tidak punya senter," kata dia.
Di tempat lain, pemadaman juga memaksa aktivitas sosial masyarakat Blambanganumpu menjadi lambat.
"Kami mengalami kesusahan mengurus jenasah almarhum kakek karena listrik yang padam," kata warga Blambanganumpu, Taufik (30).
Menurut dia, sejak buka puasa sehingga acara membaca surat Yasin (yasinan) penerangan dibantu oleh lampu petromak.
Warga lain, Jhon Hendra (24) mengatakan, PLN dalam melayani masyarakat tidak sesuai janjinya.
"Pemadaman ini sangat tidak sesuai dengan janji PLN untuk tidak memadamkan listrik. Kenaikan tarif dasar listrik seharusnya diimbangi dengan pelayanan yang sesuai," katanya.
Dia pun mengharapkan PLN lebih profesional dalam melayani masyarakat.
"Saya berharap kejadian seperti ini adalah yang terakhir kali. PLN harus profesional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen," kata dia. (ANT247/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010