Pontianak (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Kombes (Pol) Donny Charles Go menyatakan, dari swab antigen yang tim gabungan lakukan di 36 titik pos penyekatan untuk mencegah masyarakat mudik dan balik Lebaran, sebanyak 82 orang hasilnya reaktif dan diminta melakukan isolasi mandiri.
"Ada sebanyak 2.310 pemudik yang dilakukan swab antigen secara acak, kemudian terdeteksi sebanyak 82 orang yang hasilnya reaktif dan disuruh pulang ke rumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri," kata Donny Charles Go di Pontianak, Senin.
Selain itu, menurut dia sebanyak 349 unit kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat yang disuruh kembali ke daerahnya masing-masing, karena mereka tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan perjalanan dalam mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di Kalbar.
"Kami berharap apa yang dilakukan ini, bisa mencegah meningkatnya kasus atau pasien COVID-19 pasca mudik Lebaran tahun 2021," ujarnya.
Baca juga: Wisma Atlet siapkan 10 ribu tempat tidur untuk antisipasi kasus baru
Baca juga: Akhir masa peniadaan mudik, pemeriksaan dokumen kesehatan diperketat
Baca juga: Mudik lebaran, Polda Bali putar balik ratusan kendaraan-travel gelap
Jajaran Polda Kalbar sebelumnya, mendirikan sebanyak 36 titik pos penyekatan guna mencegah warga yang akan mudik ke kampung halaman dalam merayakan Lebaran Idul Fitri tahun 2021 untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di Kalbar.
Didirikannya penyekatan mudik Lebaran itu, sesuai dengan Pasal 2 Permenhub RI No.13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri tahun 1442 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harrison menyatakan, pihaknya telah mempersiapkan sebanyak seribuan tempat tidur sebagai antisipasi melonjaknya kasus atau pasien COVID-19 pasca masyarakat yang lolos mudik dan balik Lebaran 2021.
"Saat ini kami sudah mempersiapkan penambahan tempat tidur dua kali lipat dari normalnya sebanyak 500 menjadi seribuan tempat tidur di rumah sakit yang tersebar di 14 kabupaten dalam mengantisipasi kalau terjadi lonjakan kasus COVID-19 pasca masyarakat yang tetap atau lolos mudik dan balik Lebaran," katanya.
Dia menjelaskan, dengan penambahan tempat tidur itu, maka rumah sakit swasta saat ini juga sudah bisa melayani pasien COVID-19.
Harrison mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah agar tidak terpapar COVID-19.
Pewarta: Andilala
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021