Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin pondok pesantren Al-Mu'min Sukoharjo, Jawa Tengah, Abu Bakar Ba'asyir, bersikukuh tidak mau menjawab pertanyaan dari para penyidik Mabes Polri.

"Ustad Abu Bakar Ba`asyir belum bersedia untuk menjawab pertanyaan penyidik meskipun sudah dicoba dan beliau bersikukuh mengatakan nanti saja di pengadilan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Jakarta, Kamis.

Penyidik yang memeriksa Ba`asyir saat ini fokus menggunakan alat bukti yang ditemukan dari keterangan para saksi yang sudah ada, agar berkasnya bisa dirampungkan atau bisa diputuskan sebelum tujuh hari, kata Edward.

"Penyidik polri memiliki alat bukti untuk penangkapan dan memproses sampai ke pengadilan, termasuk segala sesuatunya mengenai aliran dana, ada juga alat bukti, dan saat ini ustad ditempatkan di tempat yang representatif," katanya.

Edward mengatakan bahwa sebelum penangkapan, Polri telah menyelidiki lama dan keterangan dari para tersangka itu telah kita rekonstruksi, termasuk nama-nama yang disebutkan telah diperiksa jadi bukan merupakan hal yang baru.

Abu Bakar Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB. Ba`asyir kemudian dibawa dengan menggunakan mobil Nopol L 3752 ED dengan dikawal mobil polisi Nopol 45-VII dan tiba di Mabes Polri Jakarta, Senin pukul 12.35 WIB.

Edward mengatakan Abu Bakar Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.

Jaringan teroris itu merencanakan sasaran peledakan pada beberapa wilayah, seperti kantor kedutaan besar, hotel internasional berbintang di Jakarta, Mabes Polri dan Gedung Brimob di Polda Jawa Barat, termasuk mentarget serangan bom terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mu`min, Ngruki, Sukaharjo, KH Abu Bakar Ba`asyir, sempat memberikan ceramah di Masjid Al Ikhwanul Qorim, Jalan Babakan Priangan V No 34 Bandung, Jumat (6/8) malam, sebelum ditangkap Densus 88 di depan Mapolresta Banjar.

Kegiatan ceramah umum itu juga dilakukan sehari sebelum penangkapan tiga tersangka teroris di Kampung Sukaluyu RT II RW 12 Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010