Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sesi penutupan perdagangan Kamis melemah searah dengan pergerakan bursa-bursa regional akibat aksi ambil untung (profit taking).
IHSG ditutup turun 9,674 poin atau 0,32 persen menjadi 3.025,644, sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 2,939 poin atau 0,51 persen ke posisi 574,782.
Pengamat pasar modal, Wahyu Mardi Widarini, di Jakarta, mengatakan bahwa pergerakan indeks BEI searah dengan pergerakan bursa regional yang tertekan oleh profit taking. Namun, IHSG hanya melemah tipis.
"Indeks kita searah dengan bursa regional, namun penurunan kita tidak terlalu dalam seperti yang terjadi di Hongkong," katanya.
Indeks Hang Seng di bursa Hongkong turun 188,83 poin (0,89 persen) menjadi 21.105,71, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 80,26 poin (0,86 persen) menjadi 9.212,59, indeks Straits Times di bursa Singapura turun 22,22 (0,75 persen) menjadi 2.927,94.
Wahyu memprediksi, pada perdagangan besok (Jumat) IHSG akan bergerak naik. Namun, harus diikuti juga pergerakkan positif dari bursa Regional terutama dari bursa Hang Seng. Indeks akan bergerak dilevel support ressistance 3.010-3.040 poin.
Ia merekomendasikan beberapa saham seperti, Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Bank Central Asia (BBCA), dan International Nickel Indonesia (INCO) baik untuk dikoleksi karena harga saham tersebut sudah berada dilevel rendah.
Sementara untuk saham Astra International (ASII) baik untuk investasi jangka panjang, Wahyu mengatakan, penjualan mobil pada 2010 akan menembus 750 ribu unit, pada semester pertama penjualan mobil mencapai 380 ribu unit.
"Industri untuk otomotif tahun ini sangat bagus, apalagi menjelang lebaran, dan tahun baru," ujarnya.
Saham yang turun sebanyak 99, sedangkan yang naik hanya 93, dan 91 belum bergerak harganya. Volume perdagangan mencapai 3,750 miliar saham dengan nilai Rp2,617 triliun. Posisi asing net sell (jual netto) mencapai Rp63,721 miliar.
(T.KR-ZMF/B012/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010