Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Kamis sore, melemah ke posisi 9.000/9.010 per dolar, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 8.968/8.978 per dolar AS.
Rupiah melemah karena pelaku asing aktif membeli dolar akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi global, kata Dirut PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga.
Edwin Sinaga mengatakan, pelaku membeli dolar untuk menyelamatkkan dana investasinya, karena mereka lebih khawatir kalau menempatkan dananya pada mata uang lainnya.
"Kami memperkirakan penguatan dolar tidak bertahan lama," ucapnya.
Menurut dia, memburuknya ekspor China dan membaiknya impor akan memberikan keuntungan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa.
Apabila kawasan ekonomi Eropa membaik, maka akan memicu euro menguat terhadap dolar, katanya.
Kawasan Eropa saat ini sedang dilanda krisis keuangan yang pada awalnya terjadi di Yunani kemudian merembet ke negara Eropa lainnya, tambahnya.
Kalau euro menguat terhadap dolar, lanjut dia maka nilai positif akan terjadi terhadap rupiah yang didukung pula aktifnya pelaku asing bermain di pasar uang maupun saham.
Jadi peluang rupiah untuk naik lagi sebesarnya cukup tinggi, ujarnya.
Ia mengatakan, rupiah saat ini memang tertekan pasar, namun dalam waktu tidak lama akan kembali menguat.
"Kami optimis rupiah akan kembali menguat, namun apakah Bank Indonesia tidak melakukan intervensi pasar, " ucapnya.
(H-CS/A011/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010