Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap sejumlah barang berbahan emas koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang diduga dicuri dapat dikembalikan secara utuh.

"Masalahnya bukan nilai rupiah yang menjadi perhatian, tetapi dari segi sejarah yang tidak bisa tergantikan," katanya usai melantik pengurus Badan Musyawarah Museum (Barahmus) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2010-2014 di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, persoalannya bukan barang yang hilang itu terbuat dari emas atau tidak, tetapi koleksi museum yang memiliki sejarah tinggi kira-kira di abad IX pada zaman Mataram kuno.

"Dalam kasus itu, yang patut dipertanyakan adalah bagaimana pengamanannya, karena koleksi berharga museum bisa raib dibawa pencuri. Saya optimistis koleksi museum sudah dijaga dengan baik, tetapi apakah perangkat pengaman museum sudah benar-benar berfungsi dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, dari segi perangkat pengaman, Museum Sonobudoyo sudah dipasang alarm dan kamera tersembunyi. Namun, perangkat pengaman tersebut aktif atau tidak saat terjadinya pencurian itu yang belum diketahui.

"Polisi tentu akan melakukan penyelidikan bagaimana koleksi Museum Sonobudoyo itu bisa dicuri, padahal sudah dipasang alarm dan kamera tersembunyi," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Menurut dia, pencurian koleksi museum bukan berarti sistem pengamanan di museum selama ini kurang, karena sudah dilengkapi dengan alarm dan kamera tersembunyi. Namun, yang menjadi masalah adalah perangkat pengaman itu berfungsi atau tidak.

Disinggung mengenai keterlibatan orang dalam pada kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo, Sultan mengatakan, hal itu memungkinkan untuk terjadi.

"Jika pencurian itu melibatkan orang dalam bisa saja terjadi. Namun, sebaiknya kita menunggu hasil penyelidikan polisi," katanya.

Beberapa koleksi Museum Sonobudoyo yang terbuat dari emas 18 karat dilaporkan hilang pada Rabu (11/8). Koleksi yang raib di antaranya topeng emas, 19 lempengan emas, patung Dewi Tara, puluhan kalung berbagai bentuk, dan perhiasan berbentuk bulan sabit.
(U.B015/H008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010