Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Patrialis Akbar, yang juga menjadi Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan tidak mungkin ada rekayasa dalam pencalonan ketua KPK.

"Kita melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai macam latar belakang. Jadi tidak mungkin ada rekayasa untuk menggoalkan seseorang," ujar Patrialis usai membuka Rapat Koordinasi Penyempurnaan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rancangan Aksi Nasional HAM (Ranham) tahun 2010-2015 di Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan, tidak akan percaya informasi yang beredar di masyarakat bahwa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang membantu dalam proses rekam jejak calon ketua KPK, yakni Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan bahwa ada upaya mensukseskan satu calon ketua dari satu intansi hukum tertentu.

"Saya belum percaya info itu karena saya belum ketemu langsung dengan ICW. Waktu ketemu kemarin kami hanya meminta tolong teman-teman LSM, ICW dan MAPPI, untuk melakukan trecking pada tujuh orang," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada pertemuan terakhir Pansel KPK dengan ICW dan MAPPI tidak ada pembicaraan yang mengarah pada upaya pencalonan satu individu. "Tidak ada pembicaraan pro siapa, dukung siapa. Kami (Pansel) tidak mau bangsa ini terjadi dikotomi".

Selaku Menteri Hukum dan HAM, Patrialis menegaskan, dirinya mencoba menghargai seluruh institusi di negeri ini. Sehingga jika ada kesalahan, menurut dia, hal tersebut merupakan kesalahan oknum, bukan instansi hukum tertentu.

"Jangan buat kesimpulan tanpa fakta lah. Kalau sampai ada upaya-upaya semacam itu sudah pasti Pansel akan pecah. Selama ini mereka mengambil sebuah keputusan berdasarkan musyawarah," lanjut Patrialis.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada laporan resmi hasil rekam jejak dari ICW maupun Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), karena itu dirinya tidak mengetahui calon ketua KPK mana yang "ditolak" oleh kedua LSM tersebut.

"Selama masukan dari mereka itu fakta, tidak fitnah, kita akan hormati itu," tegas Patrialis.

Pansel calon ketua KPK terdiri dari Patrialis Akbar (Ketua), Irjen Pol M H Ritonga (Wakil Ketua), Soeharto (Wakil Ketua), Achmad Ubbe (Sekretaris), Ahmad Syafi`ie Maarif, Todung Mulya Lubis, Rhenald Kasali, Basrief Arief, Akhiar Salmi, Erry Riyana Hardjapamengkas, Muhammad Fajrul Falak, Ichlasul Amal, dan Hariyadi B Sukamdani.

Sementara itu, ketujuh calon ketua KPK yang telah lolos hingga tahap "profile assesment" antara lain Bambang Widjojanto (advokat), Chairul Rasyid (purnawirawan polisi), DR Fachmi (jaksa pada Kejaksaan Agung), Busyro Muqodas (Ketua Komisi Yudisial), Jimly Asshiddiqie (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), I Wayan Sudirta, dan Meli Darsa.
(T.V002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010