"Konsep ambulans udara itu sangat mendesak untuk diterapkan," kata Direktur RSUD dr Soetomo, Slamet Riyadi Yuwono, Kamis.
Prasarana pengangkutan pasien dan korban kecelakaan lalu lintas atau bencana lainnya melalui jalur udara sudah disiapkan rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.
"Di atas gedung kami sudah ada helipad. Dari helipad itu ada jembatan dan lift yang mengarah ke UGD dan ruang diagnostik," katanya.
Sementara itu, untuk sarananya, seperti helikopter, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Basarnas. "Jadi, kami tidak perlu beli helikopter," katanya.
Konsep ambulans udara itu dilatarbelakangi oleh semakin padatnya jalur lalu lintas di jalan raya seiring dengan tingginya pertumbuhan kendaraan.
"Apalagi kesadaran berlalu lintas masyarakat kita sangat rendah. Ada ambulans lewat tidak mau minggir, sehingga pasien yang seharusnya mendapatkan perawatan segera, meninggal dalam perjalanan," katanya mengemukakan.
Ia mencontohkan kecelakaan lalu lintas di Tuban pada lebaran tahun lalu yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah banyak.
"Nantinya, begitu ada kecelakaan di luar kota yang jauh dari Surabaya, bisa langsung dikirimkan melalui ambulans udara itu," kata Slamet saat ditemui di kantor Pemprov Jatim itu.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, saat lebaran nanti, yang patut dia waspadai adalah banyaknya korban kecelakaan lalu lintas dan keracunan makanan.
"Biasanya, kalau lebaran yang paling banyak kami tangani adalah korban kecelakaan dan keracunan makanan. Tapi, kami tidak mengharapkan itu menimpa masyarakat. Sebisa mungkin dihindari," katanya.
(T.M038/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
