Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan belum ada pembicaraan lanjutan mengenai rencana penawaran saham perdana (IPO) PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito di Jakarta Kamis mengatakan, belum ada pembicaraan lanjutan dengan pihak Newmont terkait rencananya IPO (initial public offering).
Menurut dia, pihaknya baru sebatas berdiskusi dengan Newmont dan memberikan masukan tentang ketertarikan perusahaan itu untuk mencatatkan sahamnya di BEI.
"Newmont memang pernah melakukan studi dan kunjungan ke bursa pada setahun yang lalu. Dari hasil pertemuan tersebut tampaknya Newmont memang tertarik untuk melantai di BEI, sebagai perusahaan besar, tentunya kita sangat ingin mereka bisa masuk," jelasnya.
Ia mengatakan, jika IPO itu terlaksana, maka diperkirakan dapat menambah semarak perdagangan di pasar modal Indonesia ke depan.
Sementara, bagi Newmont akan memberikan likuiditas permodalan yang lebih baik. Imbasnya akan membuat perseroan menjadi lebih transparan secara nasional.
Dikabarkan Newmont berencana melepas 1,127 miliar kepemilikan sahamnya kepada publik. Rencananya akan dibahas perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"BEI belum dapat memastikan kapan rencana tersebut akan terealisasi. Mungkin saja mereka sedang mempersiapkan proposalnya sekarang, kita juga tidak tahu, ya kita tunggu saja," kata Eddy.
Juru bicara NNT Rubi W Purnomo, Rabu (11/8), mengatakan, NNT berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) di BEI sebagai upaya memperbanyak pilihan sumber pendanaan.
Pihaknya akan memutuskan pelaksanaan IPO itu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta pada 19 Agustus 2010, katanya.
Menurut dia, IPO tersebut harus melalui serangkaian evaluasi dan pertimbangan serta persetujuan pemerintah dan pemegang saham lainnya sebelum dapat dilaksanakan.
Namun, Rubi enggan menjelaskan jadwal pasti dan besar saham yang akan ditawarkan dalam IPO.
Dalam surat undangan RUPSLB tertanggal 4 Agustus 2010 yang ditandatangani Presdir NNT Martiono Hadianto, disebutkan bahwa penyelenggaraan RUPSLB merupakan permintaan pemegang saham tertentu.
Undangan RUPSLB itu ditujukan ke Newmont Indonesia Limited, Nusa Tenggara Mining Corp BV, PT Pukuafu Indah, PT Multi Daerah Bersaing, dan PT Indonesia Masbaga Investama.
Agenda RUPSLB itu antara lain memberikan pertimbangan persetujuan atas perubahan nama menjadi PT Newmont Nusa Tenggara Tbk.
(KR-ZMF/A023/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010