Sleman (ANTARA News) - Dua bocah umur di bawah lima tahun yang ikut diajak bakar diri oleh ibunya Khoir Umi Latifah (25) akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta.
"Linduaji (3,5) dan Dwi (2,5) yang mengalami luka bakar hampir 80 persen tidak tertolong meskipun tim dokter sudah berupaya maksimal. Dwi meninggal pukul 23.00 WIB, sedangkan Linduaji meninggal pukul 24.00 WIB," kata staf Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, kedua jenazah balita tersebut langsung diambil keluarga untuk dimakamkan.
Kapolsek Depok Barat Sleman mengatakan kasus bakar diri tersebut bukan karena masalah ekonomi tetapi disebabkan suami korban mempunyai wanita idaman lain.
"Ini berdasarkan pengakuan ibu korban, beberapa hari sebelumnya korban bercerita kalau baru saja memergoki suaminya bertemu dengan wanita lain," katanya.
Ia mengatakan saat ini sudah meminta keterangan dari enam orang saksi termasuk suami korban Slamet (30).
"Kami masih mengembangkan penyidikan untuk mengetahui motif pasti dari kasus aksi bakar diri yang menewaskan tiga orang ini," katanya.
Khoir Umi Latifah (25) warga Tojayan, Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (11/8), nekat melakukan aksi bakar diri di kamar mandi sebuah tempat kos Wisma Perkutut, Gang Ori II, No 16 B Papringan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dengan mengajak dua anaknya yang masih balita.
Korban yang bekerja sebagai penjaga rumah kos tersebut tidak dapat terselamatkan dan tewas dalam aksi bakar diri, sedangkan dua anaknya Linduaji (3,5) dan Dwi (2,5) meski berhasil diselamatkan namun akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
(V001/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010