"Benda koleksi yang hilang adalah yang disimpan di tiga lemari kaca di ruangan koleksi emas Museum Sono Budoyo," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kota Besar Gondomanan Yogyakarta Ipda Wahyu, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan laporan pengelola museum koleksi yang hilang meliputi satu buah perhiasan emas bentuk bulan sabit, empat buah lempengan "silhuette", satu topeng emas, satu lempeng emas, dua lempengan perak, 19 fragmen perhiasan, perhiasan berbentuk ular, Patung Dewi Tara, dan Patung Awalokitesworo.
Kemudian 12 buah fragmen berlapis emas, 12 buah viltrim, enam buah kalung bandul motif binatang, lima buah kalung bandul motif buah, dua buah kalung untir, tiga buah kalung manik-manik dan empat buah kalung bandul serta tiga bandul motif bulan sabit, katanya.
Ia mengatakan diduga pelaku pencurian adalah orang yang sebelumnya sudah mempelajari dan memahami peta peletakan barang koleksi museum.
"Pelaku kemungkinan memiliki pengetahuan yang memadai terkait nilai historis benda-benda kuno tersebut. Kami hingga kini masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pencurian tersebut," katanya.
Ia mengatakan pencurian dengan pemberatan tersebut pertama kali diketahui karyawan museum Bambang Suprayogi yang merasa curiga karena melihat ada pecahan kaca di ruang kerjanya yang berdekatan dengan lokasi penyimpanan koleksi yang hilang.
"Saksi kemudian mencari asal pecahan kaca, dan ternyata dia melihat bahwa benda-benda koleksi bersejarah tersebut sudah raib," katanya.
Kepala Museum Sonobudoyo Martono tidak bersedia berkomentar dan hanya mengatakan saat ini penjaga museum sangat terbatas.
"Selama ini Museum Sonobudoyo hanya dijaga dua orang pegawai saat siang hari dan satu orang pada malam hari," katanya.(*)
(U.V001/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010