Kabul, 11/8 (ANTARA/AFP) - Amerika Serikat menerbangkan pulang empat mayat petugas kesehatan, yang tewas di hutan terpencil di Afghanistan utara, kata juru bicara Kedutaan Besar AS pada Rabu.
Mayat penuh luka tembak lima orang Amerika Serikat dan tiga perempuan -seorang asal Amerika Serikat, seorang Jerman dan seorang Inggris- ditemukan di provinsi Badakhshan pada Jumat.
Dua warga Afghanistan juga ditembak mati, sementara sopir kelompok itu selamat.
"Pada sore ini, jasad empat warga Amerika Serikat, yang tewas di Badakhshan, dikembalikan ke keluarga mereka, dengan pesawat tentara Amerika Serikat dan didampingi anggota FBI," kata Caitlin Hayden merujuk pada badan pusat penyelidikan negara adidaya itu.
"Sesuai dengan keinginan keluarga mereka, jasad dua warga negara Amerika Serikat tetap di Afghanistan dan dikuburkan di sini, di negara yang mereka layani tanpa pamrih dan berani selama bertahun-tahun," katanya.
Biro Penyelidik Federal (FBI) menyelidiki kematian orang Amerika Serikat itu, yang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton kutuk dengan menyebutnya "perbuatan tercela kekerasan keji".
Taliban, yang melancarkan perlawanan terhadap pemerintah Afghanistan dukungan Barat dan hampir 150.000 tentara asing pimpinan Amerika Serikat, menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Orang asing tewas itu adalah relawan kelompok amal Kristen Duta Bantuan Asing, yang bekerja kegiatan perawatan mata.
Dukungan rakyat Amerika Serikat pada perang Afghanistan dan penanganan Presiden Barack Obama atas kemelult itu mencapai tingkat terendah sesudah kebocoran naskah rahasia tentara, kata jajak pendapat pada awal Agustus.
Peringkat keseluruhan Obama juga turun ke titik terendah, dengan hanya 41 persen orang Amerika Serikat mengatakan menerima kinerjanya, kata jajak pendapat USA Today/Gallup yang menunjukkan citra terburuknya sejak berkuasa pada Januari 2009.
Persentase orang Amerika Serikat, yang mengatakan negaranya melakukan kesalahan dalam mengirimkan pasukan ke Afghanistan, meningkat menjadi 43 persen jika dibandingkan dengan 38 persen sebelum penyiaran puluhan ribu naskah rahasia tentang perang itu.
Kepercayaan masyarakat pada kebijakan perang Obama juga anjlok menjadi 36 persen, turun dari 48 persen dalam jajak pendapat pada Februari, katanya.
Meskipun ia gagal mengurangi pengangguran tinggi Amerika Serikat, Obama mendapat peringkat sedikit lebih baik untuk pengelolaan ekonomi daripada perang itu, dengan 39 persen mendukung penanganan ekonomi.
Peningkatan keraguan rakyat atas perang Afghanistan terjadi saat tentara Amerika Serikat tewas pada Juli mencapai angka tinggi 66 orang.
Bala bantuan Amerika Serikat berusaha mengusir pejuang Taliban di selatan dengan satuan terakhir 30.000 tentara, yang menjadikan jumlah tentara Amerika Serikat melonjak menjadi 100.000 orang dalam beberapa pekan mendatang.
Kebocoran 92.000 naskah rahasia pemerintah Amerika Serikat tentang perang itu menjadi "peluru" bagi penentang tugas itu, yang menunjuk naskah itu menuduh Pakistan -sekutu Amerika Serikat- mengembangkan hubungan dengan pejuang Taliban di Afghanistan.
Obama membela perang itu, dengan mengatakan ada tanda kemajuan dan bahwa tujuan pemerintahnya masih dalam jangkauan.
Tapi sesama Demokrat-nya Obama di Kongres menyatakan kecewa atas hasil serangan -yang dipuji- di daerah Marjah di provinsi Helmand, tempat pemerintah dan polisi Kabul berjuang menegakkan kewenangan di bekas kubu Taliban itu.(B002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010