Karimun (ANTARA News) - PT Pertamina diminta menarik tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram yang beredar di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, karena sebagian besar sudah berkarat.
"Kami meminta Pertamina menarik tabung-tabung elpiji 12 kilogram di Karimun karena tabung-tabung itu sudah tidak layak lagi digunakan, kondisinya sudah karatan sehingga dikhawatirkan bocor," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karimun Ismansyah di Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Dia mengatakan, secara pribadi dirinya enggan menggunakan tabung elpiji karatan karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan.
``Apalagi masyarakat umum yang belakangan ini mendengar banyak peristiwa ledakan tabung gas, meski bukan tabung ukuran 12 kilogram,`` katanya.
Menurut dia, saat melakukan inspeksi di salah satu agen elpiji di Pelipit, Tanjung Balai Karimun, dua pekan lalu, hampir seluruh tabung sudah diselimuti karat.
Dia khawatir, kondisi tabung seperti itu menjadi ``bom waktu`` yang sewaktu-waktu dapat meledak.
``Kami sudah menginstruksikan agen agar menyurati Pertamina terkait keberadaan tabung-tabung itu,`` tuturnya.
Dia mengungkapkan, pihak agen saat ditanya menyatakan penggantian tabung gas itu sepenuhnya kewenangan Pertamina.
``Kami berkewajiban mengawasi untuk mencegah musibah bagi pemakainya,`` katanya.
Secara teknis, pihaknya memang tidak mengetahui apakah tabung yang sudah karatan itu masih layak atau tidak untuk digunakan.
``Namun, tidak ada salahnya jika tabung itu diganti atau dievaluasi kembali penggunaannya,`` katanya.
Pertamina juga harus menyosialisasikan cara penggunaan tabung elpiji sehingga dapat mencegah musibah ledakan.
Di Tanjung Balai Karimun terdapat dua agen elpiji, satu merupakan distributor yang terletak di Jalan Pramuka.
Sebagian besar tabung yang tersedia di tempat itu sudah berkarat dan masih digunakan untuk pengisian ulang elpiji untuk memenuhi kebutuhan konsumen. (ANT028/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010