Jakarta (ANTARA News) - Setelah menjalani perawatan, Kasran (40) korban ledakan gas dari tabung 3 Kg meregang nyawa, Rabu (11/8).
Pedagang bubur ini meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil.
Tewasnya Kasran, membuat rekannya sesama tukang bubur berduka. Mereka berharap Pertamina memberi santunan bagi kedua anak korban, Slamet Murtado (9) dan Fathan (1) yang masih kecil-kecil. Jenazah Kasran dibawa dimakamkan di kampung halaman di Moga, Pemalang, Jawa Tengah.
Wasuri (31) adik ipar Kasran, mengatakan berharap Pertamina bisa memberi bantuan bagi keluarga kakaknya. " Paling tidak beasiswa untuk dua anak yang sekarang ada di Pemalang," katanya.
Menurut Wasuri, sejak Kasran terkena ledakan gas, Sofia, istri korban, belum sempat sekalipun membesuk suaminya. " Setelah saya kabari Kasran meninggal, ia sangat shock," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasran menderita luka bakar saat bersiap-siap dagang bubur di rumah kontrakannya di Jalan Mandalika 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, Minggu lalu (25/7) . Selain bapak dua anak itu, sembilan pedagang bubur lainnya juga mengalami luka bakar yang sama. Mereka adalah Zainudin (20) Warsono (45) Dasori (41) Usman (37) Aang (40) Ardi (24) Sawiyah (35), Taruni (35) dan Eha (40).
Ledakan gas itu terjadi ketika pedagang bubur itu mempersiapkan jualannya sekitar pukul. 03.30 WIB. Namun, Kasran mencium bau gas sehingga memasukkan tabung itu ke dalam bak air. Namun, ternyata ada kebocoran pada tabung lainnya hingga tiba-tiba terdengar ledakan keras. (ANT009/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010