Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Ducati Lenovo meraih kemenangan kedua beruntunnya musim ini setelah tampil perkasa menjuarai Grand Prix Prancis di tengah kondisi cuaca 'semrawut' di Sirkuit Bugatti, Le Mans.

Dua pebalap tuan rumah, Johann Zarco (Pramac Racing) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) harus puas melengkapi podium di saat belum ada pebalap Prancis selain Pierre Monneret yang menang di balapan kampung halamannya pada 1954.

Setelah memenangi GP Spanyol dua pekan lalu, Miller kini menjadi pebalap Australia kedua yang menjuarai dua Grand Prix secara beruntun setelah Casey Stoner yang menang di Jerez dan Estoril pada 2012.

Baca juga: Statistik jelang Grand Prix Prancis di Le Mans

"Memenangi balapan secara beruntun seperti ini fantastis. Saya harus banyak berterima kasih kepada tim," kata Miller.

Di balapan kelima musim ini, race director menyatakan balapan kering sebelum start, meski mendung mulai menggelayut di awal lomba.

Akan tetapi para kru tim telah mempersiapkan motor dengan ban basah di garasi masing-masing untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang terkenal ekstrem di Le Mans.

Miller mengambil alih pimpinan lomba dari Quartararo di lap pertama ketika trek masih kering.

Namun, tiba-tiba sinyal bendera putih dikibarkan di lap ke-4 ketika hujan mulai turun di trek dan para pebalap masuk ke pit untuk berganti motor dengan ban basah untuk melanjutkan lomba.

Baca juga: Fernandez dominan di Le Mans, P5 untuk Pertamina Mandalika


Baca juga: Cuaca buruk bisa rusak peluang Quartararo juara di Le Mans

Apes bagi juara dunia bertahan Joan Mir ketika ia justru terjatuh sebelum sempat masuk pit, demikian pula rekan satu timnya di Suzuki, Alex Rins yang tergelincir trek yang mulai basah.

Namun Rins mampu melanjutkan lomba meski perlawanannya berakhir prematur karena terjatuh lagi di paruh kedua lomba.

Marc Marquez sempat memimpin lomba setelah keluar pit dengan ban basah sebelum terjatuh karena mengalami highside di lap ke-9. Pebalap Honda itu kemudian jatuh untuk kedua kalinya ketika balapan menyisakan 10 putaran dan gagal finis untuk pertama kalinya sejak kembali membalap pascacedera berkepanjangan.

Miller dan Bagnaia diganjar penalti long lap ganda karena melanggar batas kecepatan di jalur pit.

Quartararo juga harus menjalani penalti long lap karena kedapatan salah memarkir motornya di garasi Vinales ketika berganti motor.

Baca juga: Marquez kuasai trek basah Le Mans di FP3

Peluang sang pebalap tuan rumah menjadi juara semakin terpuruk ketika Miller telah melesat mengambil alih pimpinan lomba empat detik di depan.

Dengan kondisi cuaca yang cepat berubah di Le Mans, sinar matahari kembali terik ketika awan mendung menghilang di delapan lap terakhir.

Miller telah memperlebar jaraknya hingga tujuh detik dari rival terdekat di saat Zarco menyalip Quartararo di enam lap terakhir dan melaju mantap mendekati sang pebalap Australia.

Akan tetapi Miller sudah terlalu jauh di depan dan mengamankan kemenangan dengan margin 3,970 detik dari Zarco.

Francesco Bagnaia, setelah start dari P16, merangsek untuk mengamankan poin di P4.

Baca juga: Tampil kompetitif di Le Mans, Espargaro terbantu hasil tes Jerez

Danilo Petrucci mendapat hasil finis terbaiknya sebagai pebalap tim KTM Tech3 di P5 mengungguli duet tim LCR Honda, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami di P6 dan P7.

Pol Espargaro harus puas di P8, mengungguli Iker Lecuona dan Maverick Vinales yang melengkapi finis sepuluh besar.

Quartararo kini kembali memuncaki klasemen dengan raihan 80 poin, menggeser Bagnaia dengan margin satu poin ke peringkat dua.

Zarco bercokol di peringkat tiga dengan 68 poin, di saat Miller membayangi dengan jarak empat poin saja, demikian laman resmi MotoGP.

Pertarungan akan dilanjutkan ke balapan seri keenam yang akan digelar di Sirkuit Mugello, Italia pada 30 Mei.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021