Lahat (ANTARA News) - Pemerintahan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, akan membangun daerah percontohan berupa kota terpadu mandiri dan permukiman transmigrasi baru yang mencakup tujuh desa pada 2011.
"Tujuh desa yang akan jadi kota terpadu mandiri (KTM) dan permukiman transmigrasi baru (PTB) meliputi Desa Keban Agung, Pandang Arang, Tanjung Kurung, Nanjungan, Karang Cahaya, Pagardin dan Beringin Jaya di Kecamatan Kikim Selatan, Lahat," kata Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai, Rabu.
Dia mengatakan, Pemkab Lahat akan merealisasikan program tersebut pada awal 2011.
"Kalau tidak ada halangan pada 2011 pemerintah daerah akan merealisasikan kota terpadu mandiri dan permukiman transmigrasi baru yang akan dipusatkan di Kecamatan Kikim Selatan," kata dia.
Dia mengatakan, program Kabupaten Lahat tentang PTB dan KTM sudah mendapat persetujuan Menakertrans RI. Pedomannnya berdasarkan keputusan Menakertrans RI No 231/MEN/2002 dan sudah memenuhi kriteria.
"Tidak ada masalah di lapangan perihal kepemilikan lahan, legalitas fungsi kawasan tersebut bukan kawasan hutan lindung dan calon lokasi harus berada di dalam daerah areal penggunaan lain," ungkapnya.
Ia mengatakan, masyarakat juga dapat memberikan lahan sebagai calon KTM yang dibuktikan dengan surat dan ditandatangani langsung oleh Kepala Desa (Kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat.
"Kemudian surat tersebut diketahui oleh Camat dalam hal ini dilaksanakan oleh Kadisnakertrans Lahat. Keinginan kami, program KTM harus bersinergi dengan instansi lintas sektoral yang terkait untuk sama-sama menyukseskan program pemerintah ini, mulai dari infrastruktur diawasi oleh dinas pekerjaan umum, perkebunan oleh Dinas Pertanian, dan lingkungan hidup oleh Badan Lingkungan Hidup," papar Saifudin Aswari.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kabupaten Lahat, Hasnul Basri mengatakan, kawasan KTM dan PTB yang sangat berpotensi di Lahat berada di Kecamatan Kikim Selatan.
"Desa calon KTM merupakan eks marga Penjalang Suku Pagi dan akan dialokasikan sekitar 150 hektare sedangkan PTB kami sediakan 427 hektare, dengan perbandingan antara penduduk lokal dan pendatang 50:50," tegas Hasnul. (ANT-127/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010