Kami mengingatkan  seluruh pengguna jasa, yang akan melakukan perjalanan dengan kapal ferry, agar mengatur waktu perjalanannya dan mematuhi syarat perjalanan...

Jakarta (ANTARA) -
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat pengecekan syarat perjalanan berupa hasil negatif COVID-19 berbasis tes antigen dalam rangka pengendalian transportasi selama masa Angkutan Lebaran 2021.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan ASDP telah melakukan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Kesehatan Pelabuhan, dan seluruh stakeholder agar kebijakan pengendalian transportasi dapat berjalan efektif dan pelaksanaan di lapangan tetap dilakukan secara tegas dan manusiawi.

"Kami mengingatkan seluruh pengguna jasa, yang akan melakukan perjalanan dengan kapal ferry, agar mengatur waktu perjalanannya dan mematuhi syarat perjalanan sesuai dengan SE Satgas Covid-19 dan Permenhub 13 Tahun 2021," kata Ira Puspadewi dalam pernyataan pers, Minggu.

Baca juga: Penumpang kapal tujuan Pulau Jawa wajib bawa surat negatif Covid-19

Ia memperkirakan pada akhir pekan ini akan mulai terjadi pergerakan arus penumpang dan kendaraan pascalebaran, khususnya dari Sumatera menuju kota-kota di Jawa, termasuk Jakarta, sehingga pengecekan akan mulai dilakukan secara ketat di seluruh check point Lampung, hingga Pelabuhan Bakauheni. Pengguna jasa diminta membawa hasil negatif Covid-19 berupa swab antigen.

Ira mengatakan pada arus pascaLebaran ini, ASDP juga mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanannya, dengan melakukan reservasi tiket secara online via Ferizy, terutama di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Ia menyebut di masa pandemi Covid-19 ini pengguna jasa harus menjaga jarak dengan membeli tiket secara daring, sehingga akan semakin mengurangi interaksi dengan petugas loket.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengataka pihaknya telah melakukan upaya antisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan pada arus pascalebaran yang diprediksi puncaknya pada Minggu (16/5) dan Kamis (20/5) mendatang.

Baca juga: ASDP Bakauheni siapkan empat dermaga untuk angkutan logistik

Menhub mengatakan Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu masuk Sumatera dan Jawa, menjadi salah satu fokus perhatian dalam layanan arus pasca Lebaran.

Ia mendorong manajemen ASDP agar bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dalam memperketat masuknya orang dari wilayah Sumatera ke Pulau Jawa melalui angkutan penyeberangan.

Data Satgas Covid-19 menyebutkan bahwa dalam satu bulan terakhir terjadi peningkatan kasus yang signifikan di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Untuk itu, perlu upaya memperketat pergerakan penumpang khususnya dari Sumatera ke Pulau Jawa melalui pelabuhan Bakauheni.

Data mencatat terdapat sekitar 440 ribu orang telah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni yang diprediksi akan kembali dalam waktu dekat di waktu yang bersamaan.

"Sesuai ketentuan yang ada, penumpang penyeberangan yang akan menyeberang via Bakauheni wajib membawa dokumen negatif Covid-19 berupa swab antigen. Kami minta calon penumpang untuk melakukan tes secara mandiri lebih awal yaitu ditempat asal, tidak di pelabuhan, untuk menghindari penumpukan di pelabuhan," kata Budi Karya.

Pada Sabtu (15/5) kemarin, Menhub Budi juga melakukan pengecekan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, yang menjadi gerbang masuk antara pulau Jawa dan Bali. Menurutnya, selain Bakauheni yang menjadi gerbang masuk Jawa dan Sumatera, pengawasan dan penyaringan terhadap arus penumpang dan kendaraan juga perlu dilakukan di pintu masuk Jawa dan Bali dengan melakukan pengetatan persyaratan perjalanan dimana pengguna jasa wajib membawa hasil rapid antigen.

"Ada kemungkinan proyeksi kenaikan pergerakan orang pascalebaran di hari Minggu (16/5). Oleh karenanya saya minta kepada tim untuk melakukan konsolidasi baik mempersiapkan personel dan mekanismenya dengan baik agar pergerakan penumpang tetap terkendali,” kata Menhub Budi.

Baca juga: ASDP salurkan 5.819 paket sembako di 7 pelabuhan utama

Secara umum, lanjutnya, pelaksanaan pengendalian transportasi di masa peniadaan mudik di Pelabuhan Gilimanuk berjalan baik dan jumlah penumpang menurun signifikan di banding hari sebelum masa peniadaan mudik.

“Saya mengapresiasi masyarakat yang telah mematuhi kebijakan pemerintah dan saya juga mengapresiasi para petugas baik dari ASDP, TNI/Polri, BPTD dan Dishub yang telah mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga untuk menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian transportasi di penyeberangan,” katanya.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021