Kepala Puskesmas Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan pelaksanaan tes usap antigen bagi pemudik itu berkoordinasi dengan pihak RT/RW yang ada di wilayah Kecamatan Kramat Jati.
"Kita mengikuti arahan Gubernur, Dinas Kesehatan DKI dan Kementerian Kesehatan juga. Jadi kita masing-masing berkoordinasi antara puskesmas dengan RT/RW setempat. RW yang lebih tahu pemudik sudah datang ke rumah," kata Inda Mutiara saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Inda Mutiara mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa pemudik yang baru tiba di Jakarta melakukan tes usap antigen di Puskesmas Kramat Jati.
Inda melanjutkan data pemudik yang baru tiba dari luar daerah yang diberikan oleh pihak RT/RW atau kelurahan akan sangat berguna dalam hal pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta.
"Misalnya yang mudik di RT itu ada 45 orang, tapi masuk Jakartanya kan tidak bareng. Terus misalnya hari ini yang sudah datang ada 5 orang atau 10 orang. Nah itu dulu yang di swab antigen," ujar Inda Mutiara.
Nantinya apabila ada pemudik yang hasil tes usap antigen reaktif maka akan dilakukan tes usap PCR untuk mengetahui apakah terinfeksi COVID-19. Inda mengatakan selama menunggu hasil tes usap PCR keluar, pemudik tersebut akan dikarantina sementara di tempat yang telah ditetapkan.
"Nanti kalau hasil PCR positif tata laksananya sama kalau ada gejala misalnya ringan, sedang, ya disesuaikan rumah sakitnya. Kalau dia enggak ada gejala bisa ke hotel yang ditunjuk pemda atau ke Wisma Atlet," jelasnya.
Baca juga: Jaksel "incar" pemudik balik Jakarta untuk tes usap antigen
Baca juga: Polda Metro berlakukan pos penyekatan arus balik hingga 24 Mei
Baca juga: DKI Jakarta siapkan 31.000 tes antigen di pos penyekatan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021