masih terus 'update' karena ada juga mereka yang tidak lapor
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mencatat sekitar 1.769 warga melakukan mudik berdasarkan data sementara yang dikumpulkan petugas hingga di tingkat RT/RW.
"Data masih terus 'update' karena ada juga mereka yang tidak lapor atau kami melakukan cek 'door to door'," kata Pelaksana Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji ketika memantau tes usap antigen pemudik balik di Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu.
Baca juga: DKI minta warga yang tiba di Jakarta lapor RT dan RW
Meski begitu, belum bisa dipastikan jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta Selatan akan sama dengan jumlah data sementara tersebut karena ada yang tidak melapor atau pulang sebelum masa larangan mudik menggunakan kendaraan pribadi.
Menurut dia, sebagian besar pemudik tersebut merupakan pekerja sektor informal di antaranya sebagai buruh yang tinggal di kontrakan dan rumah semi permanen.
Sedangkan bagi pemudik balik yang menggunakan moda transportasi udara, kereta api hingga terminal bus, lanjut dia, pemerintah sudah melakukan tes usap antigen termasuk GeNose.
Sementara itu, saat musim arus balik, aparat pemerintah proaktif melakukan pendataan dengan meminta mereka menunjukkan surat keterangan negatif COVID-19.
Baca juga: Jaksel "incar" pemudik balik Jakarta untuk tes usap antigen
Apabila mereka tidak bisa menunjukkan hasil tes negatif COVID-19, maka petugas akan melakukan tes usap antigen bagi pemudik tersebut.
Dalam pendataan itu, lanjut dia, akan disasar kawasan permukiman yang banyak warganya melakukan mudik sesuai laporan dari kelurahan.
"Kalau di salah satu RW tingkat pulang mudik banyak, tentu kami cari lokasi terdekat karena kalau kita bawa mereka ke puskesmas, tentu agak repot, seperti kawasan padat hunian atau banyak kontrakan," ujarnya.
Sebelumnya, jajaran pimpinan daerah di Jakarta Selatan menggencarkan pendataan warga yang baru balik dari kampung halaman dengan meminta mereka menunjukkan hasil tes negatif COVID-19.
Baca juga: Polda Metro rencanakan pos pemeriksaan arus balik hingga akhir Mei
Apabila tidak memiliki hasil tes, maka Satgas RT/RW melaporkan kepada tiga pilar terdiri dari Lurah, Babinsa, dan Babinkamtibmas.
Kemudian, pemudik yang baru balik itu diminta melakukan isolasi mandiri sambil menunggu penjadwalan tes usap antigen.
Jika hasil tes PCR positif COVID-19, maka warga tersebut akan dibawa ke rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan pemerintah daerah.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021