Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melaporkan sedikitnya 100 ribu lebih kendaraan keluar masuk di perbatasan Banjarmasin dan Barito Kuala di wilayah Kayu Tangi ke Handil Bakti pada libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Terpantau sejak pada H+1 lebaran Idul Fitri setiap harinya," papar Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Endri di Banjarmasin, Minggu.

Menurut dia, kendaraan terpantau keluar masuk di daerah perbatasan Banjarmasin-Batola itu didominasi roda dua.

Baca juga: Tiga pilar Jakarta Barat terapkan 3T terhadap warga tiba dari mudik

Cukup tinggi arus lalulintas di daerah perbatasan itu, menurut Endri, kondisi bisa dikatakan masih lancar.

"Kami hanya bertugas memantau kelancaran arus lalulintas," tuturnya.

Dikatakan, pemantauan kelancaran arus lalulintas di daerah perbatasan memang sudah dilakukan Dishub sebelum lebaran, karena adanya larangan mudik lebaran dari pemerintah ini, intensitasnya tidak terlalu padat.

Baca juga: Kemenhub gelar tes antigen gratis untuk arus balik

"Apalagi sebelumnya lebaran, penjagaan diperbatasan diperketat, intensitas keluar masuk sangat berkurang," ujarnya.

Namun setelah H+1 lebaran hingga kini, ungkap Endri, arus keluar masuk di perbatasan kembali tinggi.

"Karena sebagian masyarakat kembali beraktivitas kerja," tuturnya.

Baca juga: Polresta Cirebon tak lagi putar balikkan pemudik pada arus balik

Untuk perbatasan Banjarmasin-Batola yang berada di satu Provinsi Kalsel, ujar Endri, memang tidak ada penyekatan, namun tetap diawasi ketat.

"Penyekatan ketat keluar masuk di perbatasan antar provinsi saja kan, di wilayah Barito Kuala dan Kabupaten Kapuas, di daerah Anjir KM 12," ucapnya.

Hanya saja untuk jalur penyeberangan sungai antara Banjarmasin-Batola di beberapa pelabuhan feri, hingga 16 Mei ditutup sementara.

Arus lalulintas terpantau di perbatasan Banjarmasin-Batola, di Kayu Tangi Banjarmasin. ANTARA/Sukarli

Pewarta: Sukarli
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021